TANGERANG- Kedekatan antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan keluarga Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) telah menjadi perhatian dalam konteks politik di Indonesia. Namun, jangan salah paham bahwa kedekatan ini bukan semata-mata gimmick politik biasa. Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menyatakan bahwa langkah politik Ganjar mendekati keluarga Gus Dur adalah langkah strategis yang memiliki tujuan mendalam.
Ganjar Pranowo telah menjalin hubungan erat dengan keluarga Gus Dur, terutama dengan istri dan anak-anaknya, Sinta Nuriyah dan Yenny Wahid. Kedatangannya ke rumah keluarga Gus Dur bukan hanya sebatas kunjungan biasa, tetapi memiliki implikasi yang lebih dalam. Sebagai tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Gus Dur memiliki pengaruh yang signifikan di kalangan warga NU. Langkah Ganjar untuk mendekati keluarga Gus Dur diartikan sebagai strategi cerdas untuk mendapatkan dukungan dari basis massa NU, yang merupakan organisasi terbesar di Indonesia dan memiliki pengaruh besar.
Pengamat politik lain, Ujang Komarudin dari Universitas Al-Azhar Indonesia, mengamati bahwa kedekatan Ganjar dengan keluarga Gus Dur bukanlah hal baru. Hubungan ini telah terjalin sejak lama, dengan Ganjar sering menghadiri acara-acara yang berhubungan dengan NU dan keluarga Gus Dur. Ujang menekankan bahwa kedekatan ini memiliki dimensi emosional dan kekeluargaan yang kuat, bukan sekadar permainan politik.
Pentingnya dukungan dari keluarga Gus Dur dalam konteks politik juga disoroti oleh Ujang. Dalam pemilihan presiden, aspek figur dan emosional memiliki pengaruh yang besar terhadap pilihan pemilih, terlepas dari dukungan partai politik. Kedekatan Ganjar dengan keluarga Gus Dur dan NU dapat memberikan dampak positif dalam kemenangan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Kedekatan Ganjar dengan keluarga Gus Dur juga dilihat sebagai upaya untuk menjalin koalisi politik. Ujang berpendapat bahwa kunjungan Ganjar bukan hanya berarti silaturahim, tetapi juga menjadi kesempatan untuk berkomunikasi politik dengan keluarga Gus Dur. Permintaan restu kepada Sinta Nuriyah dan bahkan kemungkinan mengajak Yenny Wahid untuk ikut dalam gerbong yang sama pada Pilpres 2024 menjadi bagian dari langkah strategis ini.
Dalam mengkonsolidasi basis massa dan meraih dukungan, termasuk dari wakil-wakil keluarga tokoh agama dan ulama, Ganjar Pranowo menunjukkan ketajamannya dalam berpolitik. Kedekatan yang terjalin bukan sekadar pencitraan politik, tetapi memiliki dasar yang kokoh dalam relasi jangka panjang. Sehingga, langkah-langkah ini memainkan peran penting dalam dinamika politik Indonesia menjelang Pilpres 2024.
0 comments:
Post a Comment