TANGERANG- Lagu "Rungkad" yang ciptaan Vicky Tri Prasetyo telah menjadi sorotan di berbagai kalangan. Lagu ini menggambarkan pesan penting bagi rakyat Indonesia untuk tidak salah memilih pemimpin, karena konsekuensinya bisa sangat besar, seperti yang diungkapkan dalam lirik "Jika Indonesia Salah Pilih Capres". Lagu yang digubah dalam irama koplo ini mencerminkan keragaman dan kekayaan budaya Indonesia.
Ketika lagu "Rungkad" dinyanyikan oleh Putri Ariani dalam perayaan HUT ke-78 RI di Istana Merdeka, perhatian publik semakin terarah pada filosofi lagu tersebut. Lagu ini merangkum pesan tentang pentingnya pemilihan pemimpin yang tepat dan tanggung jawab kolektif rakyat dalam menentukan arah negara.
Lagu ini juga telah menginspirasi perubahan lirik sebagai bentuk dukungan politik kepada bakal capres Ganjar Pranowo. Versi lirik yang mengaitkan lagu dengan Ganjar menggambarkan pentingnya pemimpin yang peduli pada kesejahteraan masyarakat dan memiliki gagasan nyata. Meskipun lirik diubah, pencipta lagu Vicky menyambut positif dan menganggapnya sebagai bentuk kreativitas.
Dalam pandangan Vicky, Ganjar Pranowo adalah pemimpin yang komprehensif dan peka terhadap berbagai sektor. Gagasan seperti memberikan paspor biru bagi seniman dan pelaku industri kreatif menunjukkan kepemimpinan yang inklusif. Filosofi "Rungkad" mengajarkan pentingnya memilih pemimpin yang memahami dan mengutamakan kepentingan rakyat.
Kehadiran lagu "Rungkad" dalam acara perayaan kemerdekaan RI menunjukkan daya tarik musik yang dapat menyatukan orang dalam semangat nasionalisme. Lagu ini menjadi simbol bahwa pesan filosofis dapat disampaikan melalui karya seni, dan bahwa musik memiliki kekuatan untuk menyebarkan pesan yang mendalam.
Kesuksesan lagu "Rungkad" sebagai lagu populer juga mencerminkan minat masyarakat terhadap pesan-pesan yang berkaitan dengan kepemimpinan dan peran mereka dalam memilih pemimpin yang baik untuk masa depan negara. Lagu ini menjadi pengingat bahwa setiap pilihan memiliki dampak besar, dan rakyat Indonesia harus menjadikan pertimbangan hati-hati dalam menentukan pemimpinnya untuk mencegah konsekuensi yang merugikan.
0 comments:
Post a Comment