JAKARTA- Pegiat media sosial Rinny Budoyo mengungkapkan hanya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang bisa melanjutkan 'estafet perjuangan' dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini diungkapkan Rinny Budoyo dalam tayangan YouTube 2045 TV. Dalam tayangan tersebut, Rinny Budoyo menegaskan bahwa 'estafet perjuangan' itu ialah program Jokowi yang sesuai dengan cita-cita Presiden Pertama Indonesia yakni Soekarno atau juga disapa Bung Karno.
"Hanya Ganjar yang bisa menjamin program-program Jokowi seperti IKN dilanjutkan karena ini sesuai dengan program partainya juga, yakni mewujudkan ibukota baru di Kalimantan sesuai dengan cita-cita dari Bung Karno," tutur Rinny dikutip WE NewsWorthy dari tayangan YouTube 2045 TV, Senin (17/4).
Selain itu, menurut Rinny, Jokowi juga punya kepentingan dengan PDIP soal masa depan, mengingat anak dan mantunya juga merupakan kader di partai tersebut dan sekarang sedang dilatih di jenjang walikota.
Lebih lanjut, Rinny pun menyinggung sosok yang dekat dengan Jokowi yakni lawannya di Pilpres 2019 lalu, yakni Prabowo Subianto yang kini masuk dalam pemerintahan Jokowi sebagai Menteri Pertahanan.
"Prabowo Subianto walaupun sekarang ini masih sangat patuh dan sejalan dengan Jokowi, apa coba jaminannya jika setelah dia berkuasa, setelah jadi presiden dia nggak bakal dikendalikan circle dan berbalik mengancam legasi Jokowi," tegas Rinny.
"Bagaimanapun juga ini permainan politik tingkat tinggi. Para pemainnya pasti bukan orang-orang lugu yang gampang saling percaya. Semua saling mengunci lewat kepentingan," tambahnya.
Rinny pun mengatakan bahwa wajar jika Jokowi menempatkan Prabowo di posisi sebagai cawapres Ganjar Pranowo.
"Jadi wajar kalau di mata Presiden Jokowi, posisi paling baik buat Prabowo adalah cawapres, bukan capres. Posisi terbaik bagi Prabowo adalah menjadi cawapres dari Ganjar buat melengkapi perolehan suara Ganjar," tutur Rinny.
"Karenanya komposisi Pilpres ideal buat 2024 sebetulnya tetap diikuti oleh dua pasangan saja yaitu Ganjar Prabowo melawan Anies dan siapapun pasangannya," lanjutnya.
Di samping itu, Rinny pun mengatakan bahwa ada yang jadi masalah yakni terkait koalisi besar.
"Masalahnya, mewujudkan koalisi super besar yang terdiri dari PDIP, Gerindra, Golkar PKB, PAN dan PPP ini diyakini bakal rumit, terlalu banyak kepentingan yang harus di akomodasi. Apalagi sekarang Prabowo sudah mengambil inisiatif jadi pemimpin informal dari Koalisi 5 partai yakni Gerindra, Golkar, PKB PAN dan PPP, dia di berada di atas angin," paparnya.
Rinny pun menilai bahwa keinginan Jokowi yang memosisikan Prabowo sebagai cawapres Ganjar sangatlah rumit. Hal ini lantaran berujung posisi Ganjar Pranowo sendiri bisa sangat bahaya.
"Dalam kondisi sekarang membujuk Prabowo buat bersedia jadi cawapres dari Ganjar bakal rumit bukan kepalang. Makanya harus ada alternatif lain. Nah terus yang jadi masalah nih kalau Pilpres 2024 diikuti oleh 3 calon presiden yakni Ganjar, Prabowo dan Anies, ini bisa sangat berbahaya buat Ganjar," ujarnya.
"Apa yang menimpa Ahok di pilgub DKI bisa terulang lagi kalau Ganjar nggak bisa menang dalam satu putaran dan Prabowo masuk ke putaran kedua, niscaya para pemilih Anies bakal memindahkan suaranya ke Prabowo, Ganjar bakal kalah," pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment