SERANG, BANTEN- Sandiaga Uno diduga akan merapat ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) setelah resmi pamit dari Partai Gerindra.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai perpindahan itu bertujuan untuk mengincar kursi calon wakil presiden (cawapres).
Umam mengatakan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu bakal lebih leluasa untuk mengincar jabatan bakal RI-2 menemani Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang telah diusung oleh PDI-P sebagai calon (capres).
“Dengan berada di PPP, Sandi akan lebih leluasa mengajukan proposal sebagai cawapres mendampingi capres Ganjar dari PDI-P. Mengingat, PDI-P sendiri membutuhkan back up kekuatan politik islam moderat,” ujar Umam pada Kompas.com, Selasa (25/4/2023).
Menurut Umam, langkah politik Sandiaga Uno untuk meninggalkan Gerindra bukan kali ini saja terjadi. Pada 2018 lalu, Sandiaga pernah angkat kaki dari Gerindra untuk kepentingan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Pasalnya, kala itu dua partai politik (parpol) koalisi Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ingin Sandiaga menjadi maju sebagai cawapres Prabowo sebagai pihak independen.
Bagi Umam, bukan tak mungkin Sandiaga Uno bakal kembali lagi ke Gerindra jika upayanya untuk mengikuti Pilpres 2024 gagal atau mengalami kekalahan.
“Bukan tidak mungkin Sandi akan kembali ke Gerindra untuk menargetkan posisi Ketua Umum Gerindra pasca Prabowo lengser yang hingga saat ini belum jelas petanya, siapa pihak yang dipersiapkan Prabowo sebagai penggantinya,” kata Umam.
Umam mengungkapkan, Sandiaga Uno selama ini dikenal sebagai politisi yang memiliki logistik cukup besar. Situasi itu membuatnya sering melakukan manuver politik yang tak bisa dikendalikan oleh elite hingga pimpinan parpol.
“Sandi ingin menikmati kemerdekaannya sendiri dengan leluasa bergerak sesuai dengan selera dan agenda kepentingannya sendiri. Mapannya kekuatan logistik Sandi itulah yang kemudian membentuk pola permainan politiknya yang cenderung self-sentric dan cenderung bercorak transaksional,” ujarnya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Sandiaga Uno sebagai salah satu figur yang cocok untuk menjadi cawapres Ganjar.
Namun, Sandiaga enggan mengomentari pernyataan itu. Ia menganggap hanya pimpinan parpol yang berhak merespons pernyataan Jokowi tersebut. Sebab, ketentuan pengusungan capres-cawapres berada di tangan parpol.
Di sisi lain, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono mengaku sepakat dengan penilaian Jokowi.
“Menurut saya sih cocok, karena waktu itu Pak Presiden juga sudah mengatakan cocok. Jadi, Ganjar dengan Pak Sandi cocok,” kata Mardiono pasca menerima kunjungan empat mata dari Sandiaga di kediamannya, kawasan Permata Hijau, Jakarta, Sabtu (22/4/2023).
0 comments:
Post a Comment