Meski puncak elektoral Gajar Pranowo Capres 2024 ‘diteror’ isu Timnas Israel, namun gerakan Sejuta Posko Ganjar Pranowo (Jarwo) yang digalang Jarwo Center tetap bergeming dan semakin tancap gas.
Gerakan ini terus gencar dikebut dari Sabang sampai Pulau Rote. Bahkan, WNI pendukung Ganjar di Asia maupun Eropa ikut gayung bersambut tertantang oleh gaduh memanfaatkan isu Timnas Israel di Piala Dunia U-20, yang penyelenggaraannya di Indonesia dibatalkan FFA, dan menyudutkan Ganjar.
“Warga Negara Indonesia (WNI) pendukung Ganjar di Eropa gayung bersambut siap mengikuti gerakan Posko Jarwo Center di Melbourne, Sidney dan Perth. Relawan pendukung Pak Ganjar di tiga kota Australia tertantang ‘all out’, setelah mencermati Capres terbaik pilihan rakyat Indonesia ini digoyang,” kata Meity Tantua, Ketua Relawan Jarwo Center untuk Australia, dalam keterangannya, Sabtu (01/04/2023).
Meity dalam penjelasannya yang disampaikan Ketua Umum Jarwo Center Budi Mulyawan, mengungkapkan, jejaring relawan Ganjar di Belanda, Jerman, Prancis, Italia juga sudah mempersiapkan matang untuk gayung bersambut mendirikan posko dukungan terhadap Ganjar. Begitu pula relawan Ganjar yang berada di Amerika Serika. Lanjut dia, untuk Australia akan bertambah satu kota lagi, yaitu Adelaide.
“Para relawan Jarwo di Eropa dan Amerika seperti berlomba dengan pendukung zona Asia di Korea, Taiwan, Hongkong, Brunei, Malaysia, dan Singapura. Karena Pak Ganjar di Tanah Air dapat serang politik masif, kita masyarakat global tidak lagi berpikir deklarasi. Tapi, langsung dukungan nyata ya gerakan mendirikan posko,” papar Meity.
Ketua Umum Jarwo Center Budi Mulyawan menambahkan, dari laporan para relawan jejaring Jarwo Center di luar negeri, rata-rata menganggap aneh dan lucu soal gaduh politik di Tanah Air yang mengambinghitamkan Ganjar terkait batalnya pertandingan bola dunia U-20 di Indonesia.
Gaduh dinilai lucu, kata dia, karena pernyataan Ganjar ramai di media publik, 23 Maret 2023, justru paling akhir dibanding pernyataan penolakan serupa yang lain.
Gubernur Bali I Wayan Koster menyatakan penolakan pada seminggu sebelum pernyataan Ganjar, tepatnya 14 Maret 2023. Malahan, berbuntut FFA memberikan sanksi pembatalan penyelenggaraan pertandingan drawing U-20 di Bali. Sebelumnya, 11 Maret 2023, Kementerian Luar Negeri juga mengeluakan surat secara resmi menolak Timnas Israel.
Dasar penolakan itu, merujuk Permenlu No 3/2019. Dalam Permenlu ini, diatur hal-hal yang prinsip antara lain, tidak menerima delegasi Israel secara resmi dan di tempat resmi. Juga larangan pengibaran bendera, lambang, atribut maupun mengumandangkan lagu kebangsaan Israel, dan lain-lain.
Cepi mempertanyakan bahwa jauh hari sebelum Ganjar maupun para elite PDI Perjuangan mengeluarkan pernyataan keberatan, gaduh demo sudah bermunculan di berbagai tempat. Gaduh demo itu dilakukan pihak-pihak yang selama ini tidak suka pemerintahan Presiden Jokowi dan bertujuan menolak keras kehadiran Timnas Israel di Indonesia.
“Salah besar kalau pernyataan Ganjar dipersepsikan substansinya sama dengan gaduh demo penolakan yang jauh-jauh hari marak. Apalagi, muncul ancaman bakal ada chaos di mana-mana jika pemerintah tetap meloloskan Timnas Israel ke Indonesia,” kata Cepi, yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Ormas Nasionalis Kombatan (Komunitas Banteng Asli Nusantara).
Keberatan Ganjar itu, Cepi meyakinkan, tidak menyinggung agama, namun semata-mata demi menegakkan kedaulatan NKRI sebagaimana semangat Proklamator Bung Karno dan para pendiri bangsa seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
Cepi juga mencermati, bahwa ada yang lebih mendasar lagi dari yang diperjuangkan Ganjar soal ketidaksetujuannya Timnas Israel datang di Indonesia.
“Kenapa Ganjar paling belakang ikut menolak, meski menanggung resiko tidak populer? Di sini, jiwa kenegarawanan Ganjar diuji,” tandas kader PDI Perjuangan sejak masih bernama PDI ini.
Menurut Cepi, dirinya sangat mengapresiasi sikap politik Ganjar itu, karena lebih memilih mendahulukan keselamatan negara ketimbang ego maju Capres. Sebagai Kepala Daerah di Jawa Tengah, kata Cepi, Ganjar bertindak tegas menyatakan keberatan Timnas Israel datang. Apalagi, stadion Geora Manahan Solo di wilayahnya juga ikut dijadikan tempat pertandingan berskala dunia itu.
“Kalau Israel sampai jadi datang dan ikut bertanding di Indonesia, tidak bisa dibayangkan ancaman chaos dari pihak-pihak yang selama ini tidak suka pemerintahan Presiden Jokowi bakal terjadi dimana-mana. Terutama, di kota-kota besar tempat kompetisi U-20. Di sini, sepatutnya rakyat mengapresiasi Ganjar ikut menolak karena ingin NKRI aman dan damai,” ungkap Cepi.
Mengingat, ada enam stadion yang diagendakan jadi tempat kompetisi U-20. Yakni, Gelora Bung Karno di Jakarta, Si Jalak Harupat di Bandung, Gelora Bung Tomo di Surabaya, Gelora Sri Wijaya di Palembang, Stadion Kapten I Wayan Dipta di Bali, dan Stadion Mahahan Solo.
“Bayangkan kalau kota-kota besar itu dijadikan sasaran kerusuhan, akibat demo besar-besaran memprotes kehadiran Timnas Israel. Ancaman-ancaman seperti ini yang kita khawatirkan terjadi di tahun-tahun politik menjelang transisi pergantian pemerintahan,” tandas Cepi.
Cepi menghimbau kepada masyarakat, agar waspada menghadapi gerakan-gerakan politik baik dari luar maupun dalam negeri, termasuk konspirasi untuk mengincar masa trasisi dua periode Pemerintahan Presiden Jokowi di Pemilu 2024.
“Kami berkeyakinan, masyarakat sudah semakin kritis mencermati mana yang untuk kepentingan keutuhan NKRI, dan mana untuk kelompok atau golongan,” pungkas Cepi.
0 comments:
Post a Comment