SOLO, JAWA TENGAH- Keputusan Ganjar Pranowo menggunakan baju lurik garis hitam putih sebagai identitas kampanye calon presiden (capres) ditangkap sebagai peluang bisnis Suparto, tukang jahit di Solo.
Bahkan, baju lurik garis hitam putih buatannya sudah mulai dipesan pendukung Ganjar dari berbagai penjuru, bahkan dari tenaga kerja Indonesia (TKI) di Hongkong.
Suparto bukan sembarangan penjahit. Dia dikenal sebagai penjahit langganan Presiden Joko Widodo.
Sehari-hari, dia membuka kios jahit bernama Arjuno Taylor di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
"Sekarang, sudah hampir 200-an lebih (pemesan baju lurik garis hitam putih)," tutur Suparto, Senin (7/8/2023).
"Banyak yang telepon saya, pesan gitu, ada yang dari Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Solo. Ada juga dari Hong Kong, TKI yang di Hong Kong, pesan, alhamdulillah," tambahnya.
Menurut Suparto, saat Ganjar pertama kali memakai dan mengenalkan baju lurik garis hitam putih sebagai baju kampanye capres, dia langsung menangkapnya sebagai peluang bisnis.
Dia pun segera mencari bahan kain sesuai baju kampanye tersebut.
"Jadi, begitu baju lorek ireng (hitam) muncul di media itu atas ide bapak Jokowi, langsung saya tangkap, saya langsung mencari bahannya, ternyata bahannya susah, tidak ready di toko. Saya muter-muter, alhamdulillah (akhirnya) saya dapat," terangnya.
Menurutnya, baju kampanye ini akan menjadi ikon seperti halnya baju kotak-kotak yang dulu dipakai Jokowi saat maju sebagai presiden.
"(Pemesan) dari tim relawan yang ada di Jakarta dan pendukung pribadi. Kayaknya, seperti baju kotaknya pak Jokowi," kata dia.
"Jadi, masyarakat dengan antusias beli, bayar sendiri. Kemarin malam, rombongan dari Jakarta beli dan langsung dipakai," tambahnya.
Baju ini dibanderol dengan harga Rp175 ribu-Rp200 ribu. Bahan yang digunakan pun cukup berkualitas.
"Jadi, karena ini bahannya bagus, katun jepang, agak mahal memang, lengan pendek Rp175 ribu, untuk lengan panjang Rp200 ribu," ucap dia.
Banjir pesanan pun membuat Suparto kewalahan.
Dia kemudian menggandeng penjahit lain untuk membantunya memenuhi pesanan.
"Butuh tambahan pegawai, kami melibatkan penjahit yang di luar, kalau di sini kan nggak muat," imbuhnya.
0 comments:
Post a Comment