TANGERANG, BANTEN- Saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terus berupaya menciptakan tata kelola pertanian terbaik, sehingga menguntungkan petani sebagai produsen dan masyarakat umum selaku konsumen. Untuk menciptakan tata kelola tersebut, Ganjar membuat program Kartu Tani sejak 2015.
Kartu Tani menjadi alat kontrol pemberian subsidi pupuk kepada petani yang membutuhkan. Kartu Tani juga menjadi sarana untuk mengumpulkan data petani dan tanamannya. Data tersebut kemudian diolah untuk meningkatkan produktivitas petani, memenuhi kebutuhan petani, hingga memproyeksikan kebutuhan pangan masyarakat. Pemprov Jawa Tengah telah berkoordinasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Saat itu Ganjar terus mengurangi jumlah perantara atau middleman yang kerap membuat harga komoditas pertanian menjadi tinggi di pasaran. “Sejauh ini Kartu Tani bisa mengurangi middleman,” katanya.
Ganjar pun berkomitmen untuk terus menciptakan tata kelola pertanian yang baik guna mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan.
Program Kartu Tani memiliki andil untuk menjadikan Jawa Tengah sebagai provinsi dengan produksi padi terbesar di Indonesia pada 2019. Produksi padi di Jawa Tengah pada 2019 mencapai 9,65 juta ton gabah kering giling (GKG). Jumlah tersebut setara dengan produksi 5,54 juta ton beras.
0 comments:
Post a Comment