DENPASAR, BALI- Presiden Jokowi menandatangani Piagam Wall of Fame Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Menjadi istimewa, sebab penandatanganan dilakukan di atas Kapal Phinisi. Penandatanganan tersebut dilakukan saat kunjungan Presiden Jokowi ke Nusa Tenggara Timur (NTT) di atas Kapal Phinisi dalam pelayaran balik dari Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo ke Marina Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Kamis (21/7) lalu.
Rektor ISI Denpasar, Prof Dr Wayan Kun Adnyana MSn SSn, mengabarkan hal tersebut melalui unggahan di akun Instagram @kunadnyana. Prof Kun Adnyana sendiri menyaksikan langsung penandatanganan tersebut bersama sejumlah anggota Kabinet Indonesia Maju, di antaranya Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo dan Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono.
Prof Kun Adnyana hadir dalam momen bersejarah di atas perairan Taman Nasional Komodo itu bersama Kaprodi Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Denpasar Wayan Budiarsa. “Momen bersejarah dan membahagiakan, penanda Dies Natalis XIX ISI Denpasar,” tulis Kun Adnyana. Menurut Kun Adnyana, peristiwa itu menjadi kado tersendiri untuk HUT ke-19 ISI Denpasar, 28 Juli 2022 nanti.
Sejumlah aktivitas telah dan akan digelar untuk menyongsong dies natalis ini, di antaranya pangurip Wall of Fame ISI Denpasar yang merupakan wujud penghormatan atas dedikasi luar biasa dari maestro, seniman, budayawan, profesional, pengusaha, maupun pejabat pemerintah dalam kerja pemajuan seni dan budaya.
Kun Adnyana menyebutkan piagam yang ditandatangani Presiden Jokowi tersebut nantinya akan dipahatkan pada dinding prasasti Wall of Fame ISI Denpasar berukuran tinggi 4,5 meter dan panjang 14 meter, berbahan granit hitam dan merah, yang dibangun di lapangan upacara bendera Widya Mahardika kampus setempat.
“Wall of Fame ini akan menjadi landmarks sekaligus spot foto yang bersejarah di ISI Denpasar. Semua tetamu yang berkunjung ke ISI akan memilih berfoto di areal ‘Tembok Kebernamaan’ ini untuk mematri memori dan kenangan telah berkunjung ke kampus seni kebanggaan Bali ini,“ terang Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan ISI Denpasar, Dr Ketut Muka.
Pada prasasti atau monumen itu juga akan ditatah tandatangan dan nama maestro serta seniman berpengaruh. Tandatangan Presiden Jokowi diposisikan paling sentral pada Wall of Fame.
Versi Kun Adnyana, banyak tokoh bereputasi yang telah memberikan kontribusi luar biasa terhadap pemajuan seni dan budaya bangsa, tetapi belum ada penanda atau monumen untuk mengabadikan nama-nama mereka.
"Saya ingin ada artefak seperti halnya sejumlah landmark atau ikon yang pernah ada di dunia, seperti Hollywood Walk of Fame, Alabama Jazz of Fame, Australian Stockman Hall of Fame, dan lainnya," tegas akademisi yang juga seorang perupa dan sempat menjabat sebagai Kadis Kebudayaan Provinsi Bali ini.
0 comments:
Post a Comment