SEMARANG- Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi mengingatkan lagi agar warga tidak merayakan Idul Fitri dengan petasan. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga meminta pemuka agama ikut menggaungkan soal larangan petasan.
Ganjar mengatakan masih ada yang menanyakan soal aturan larangan bermain atau membuat petasan. Ia menegaskan sudah ada Undang Undang Darurat yang melarang soal bahan peledak.
"Sepuluh hari terakhir jelang Lebaran boleh juga titipkan ke khotib soal (larangan) petasan ini. Saya kemarin diikirimi Pak Kapolda gambar di Kebumen, itu mengerikan," kata Ganjar dalam sambutannya saat Rakor Lintas Sektoral Operasi Ketupat Candi 2023 di Hotel Patra Semarang, Rabu (12/4/2023).
Sementara itu, Luthfi menambahkan hingga kini sudah 98 orang ditangkap terkait petasan selama bulan Ramadan. Ia menegaskan korban tewas dan luka sudah ada akibat petasan.
"Kita sudah amankan 98 masyarakat yang lakukan pidana. Kita tidak bangga. Kita lebih baik mencegah karena menganggu ketertiban umum apalagi ancam jiwa. Sudah kejadian di Magelang, Jepara, Kebumen," kata Luthfi.
"Kita tidak bosan ingatkan termasuk operasi kepolisian. Barang bukti banyak yang didisposal hampir 1 ton," imbuhnya.
Luthfi mengatakan pihaknya berupaya menekan peredaran bahan petasan yang sekarang dijual via online. Menurutnya, perlu regulasi soal penjualan petasan via online tersebut.
"Mereka online dan home industry tidak di pasarkan umum. Mungkin regulasi perlu ke Mabes Polri soal produsen handak yang dijual online," jelasnya.
Untuk diketahui, salah satu kasus menonjol terkait petasan terjadi 26 Maret 2023 lalu di Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Satu orang meninggal yaitu Mufid yang sedang meracik petasan. Sedangkan 11 rumah rusak akibat ledakan tersebut.
Sedangkan di Kecamatan Ayah, Kebumen, seorang remaja berinisial BES (17) meninggal akibat ledakan obat mercon. Ia terkena ledakan obat mercon yang terjadi di rumahnya hari Senin (10/4) lalu.
0 comments:
Post a Comment