Comments system

Thursday, September 7, 2023

JIKA PDIP GANDENG SOSOK INI, DIPASTIKAN GANJAR PRANOWO AKAN MEMENANGKAN PULAU JAWA



TANGERANG, BANTEN- Siapa Cawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, masih misteri. Namun, di media sosial kini mulai rame "mengawinkan" Ganjar dengan eks Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil. Usulan itu muncul, karena Capres PDIP itu dianggap lemah di Jabar.

Lembaga Charta Politika pernah melakukan survei kekuatan 3 Capres berdasarkan provinsi. Hasilnya, Jabar jadi provinsi yang sulit bagi Ganjar untuk dikuasai. Tanah pasundan itu masih dikuasai Prabowo Subianto yang elektabilitasnya kejar-kejaran dengan Anies Baswedan.

Tak hanya Ganjar, Presiden Jokowi yang dua kali menang Pilpres, selalu kalah di provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia itu. Pada Pilpres 2014, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla, hanya meraup 9.530.315 atau 40,22 persen suara. Tertinggal jauh dari perolehan Prabowo-Hatta Rajasa yang berhasil meraup 14.167.381 atau 59,78 persen suara.

Di Pilpres 2019, Jokowi yang berstatus incumbent dan berpasangan dengan Kiai Ma'ruf Amin kembali keok di Jabar. Jokowi-Ma'ruf meraih 10,75 juta atau 40,07 persen suara, kalah jauh dari Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga Uno dengan meraih 16,077 juta atau 59,93 persen suara.

Lemahnya Capres PDIP di Jabar, membuat banyak warganet di dunia maya yang menyarankan agar Ganjar berduet dengan Emil-sapaan Ridwan Kamil. Sebagai mantan orang nomor 1 di Jabar, Emil dianggap bisa dongkrak keterpilihan Ganjar di Tanah Pasundan untuk 2024 nanti.

Pegiat media sosial Hasyim Muhammad dalam akun @hasyimmah menilai, duet Ganjar-Emil bukan suatu yang mustahil. Menurutnya, duet tersebut sangat mungkin terjadi, meskipun Golkar sebagai partai baru Emil sudah memutuskan berada dalam koalisi Prabowo.

"Coba diingat tahun 2004. Golkar mencalonkan pasangan Wiranto-Gus Salah. Dan siapa yang menang? SBY-JK. Kader partai apakah JK saat itu? Yes, Golkar," cuitnya.

Dia berpendapat, saat ini idealnya memang Ganjar berpasangan dengan tokoh dari NU. Namun, jika tak berhasil menggandeng tokoh NU atau Jawa Timur, Ganjar yang sudah menguasai Jawa Tengah, bisa menggandeng Emil untuk meraup suara Jawa Barat.

"Mission Impossible yang sangat mungkin dilakukan oleh PDIP untuk menggaet RK," tambahnya.

Hal senada juga disampaikan @Budi_Cavalera. Menurutnya, duet dengan Emil membuat kemenangan Ganjar makin besar. "Duet Ganjar-RK otomatis jawa sudah ditangan, dukungan mesin politik sepertinya bisa mendominasi suara di Bali, Indonesia timur & Sumut," ujarnya. "Jumlah DPT Jabar (2024) lebih besar dari Jatim. Jika kang Emil ini diambil Ganjar, wajar," timpal @MinmonPS7.

Apa tanggapan Emil soal duet dengan Ganjar? Menanggapi itu, Emil hanya bilang tunggu saja. Kata dia, dalam waktu dekat akan ada kejutan besar yang bakal menyita perhatian banyak orang.

"Kami mohon doa takdir kami ke mana kami tidak tahu. Tapi insya Allah Tuhan memberikan yang terbaik. Tapi kalau minggu depan ada breaking news, ya, mohon dimaklumi. Kodenya itu saja," kata Emil, di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat.

Sayangnya, Emil tidak menjelaskan secara gamblang soal breaking news itu. Namun, saat hadir sebagai narasumber dalam wawancara oleh detik.com dan tayang di YouTube, Emil blak-blakan wacana duetnya dengan Ganjar.

Eks Wali Kota Bandung itu tak ragu menyebut, Jabar merupakan wilayah yang paling dibutuhkan Ganjar. Alasannya, sampai saat ini, Ganjar masih lemah di Jabar. Sementara Emil yang sudah 1 periode menjabat sebagai Gubernur Jabar, mendapat elektabilitasnya tertinggi di daerah bekas kekuasaannya.

"Saya tidak bermaksud bagaimana ya, tapi memang hasil surveinya. Bahkan ini survei dari internasional ya, tidak pakai survei lokal. Saya paling tinggi di sini, dan Mas Ganjar agak sulit di Jawa Barat," kata Emil.

Emil percaya diri, jika nanti dirinya benar berduet dengan Ganjar, maka akan membantu Capres PDIP itu dapat mengeruk suara di Jabar. "Jadi kalau digabung, kalau menurut matematika, ya matching. Namun, kan perjodohan itu bukan matematika. Bisa ada pertimbangan-pertimbangan non-matematis," tuturnya.

Mendengar isyarat Emil, PDIP buka suara. Politisi PDIP Hendrawan Supratikno menilai, wacana duet Ganjar-Emil sangat ideal. Tentunya itu akan jadi masukan berarti bagi PDIP dan parpol lain pengusung Ganjar.

"Yang disampaikan Pak RK (Ridwan Kamil) logis, realistis, dan faktual. Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar. Artinya, peta persaingan di Jabar harus dipetakan dengan baik," kata Hendrawan, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Ketua DPP Hanura Hengki Irawan menilai, elektabilitas bakal Cawapres sangat dibutuhkan untuk mengisi rongga elektabilitas Capres di daerah yang lemah. Emil, diakui Hanura sukses membangun Jawa Barat.

"Provinsi dengan jumlah pemilih terbesar di Indonesia. Kepuasan publik Jabar atas kinerjanya tentu akan sangat kuat menjadi modal elektabilitasnya di 2024," jelasnya.

Masalahnya, kata dia, power Emil tidak sekuat ketumnya, Airlangga Hartarto. Di mana Golkar kompak mendorong Airlangga nyapres atau nyawapres. "Kalau Emil mau dapat dukungan menjadi Cawapres Ganjar, ya harus dapat restu dari Golkar. Tapi kan Golkar mendukung PS (Prabowo Subianto)," tandas dia.

Namun, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi kurang sepakat kalau Emil dianggap hanya satu-satunya tokoh yang bisa dongkrak suara Ganjar. Dia mengklaim, Sandiaga Uno yang kini sebagai kader PPP juga punya elektabilitas yang signifikan jika ditawarkan kepada masyarakat Jabar.

"Ya memang dari lembaga survei Ganjar perlu diperkuat lagi di Jabar. Tapi mengenai figur, itu tidak mesti RK (Ridwan Kamil). Karena di Jabar itu daya ungkitnya Pak Sandiaga Uno bisa ataupun relatif diterima Jawa Barat," tandas Awiek-sapaannya.

Direktur Eksekutif Indoensia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menduga Emil punya ambisi maju di Pilpres 2024 mendatang. "Sepertinya dengan kondisi Ganjar yang juga kebingungan dengan hilangnya dukungan Jokowi, maka besar kemungkinan Ganjar akan dipasangkan dengan Ridwan Kamil," tukas Dedi, kemarin.

Menurut Dedi, kemungkinan itu mendasar pada dua hal. Pertama, Emil tidak memiliki catatan loyal pada parpol. Sehingga sangat mungkin ia akan meninggalkan Golkar demi Cawapres Ganjar.

"Kedua Ridwan Kamil sejauh ini mirip dengan Ganjar, yakni ahli dalam pemasaran politik di media sosial," pungkasnya.

Share:

0 comments:

Post a Comment

Header Ads

Weather (state,county)

BTemplates.com

Powered by Blogger.

Search This Blog

Blog Archive

Recent

Comments

Tags

Ads

Random Posts

Recent in Sports

Social

Facebook

Popular

Labels

Blog Archive