TANGERANG, BANTEN- Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia Rahmat Bagja buka suara atas tayangan azan yang menampilkan Ganjar Pranowo.
"Kami sedang mengkajinya," ungkap dia kepada Kompas.com, Sabtu (9/9/2023).
Menurut Bagja, Bawaslu tengah mengkaji unsur politik dalam tayangan azan tersebut. Namun, ia enggan menyatakan soal adakah kecenderungan kampanye yang dilakukan salah satu bacapres lewat tayangan tersebut.
Ia berjanji, Bawaslu akan mengkaji dan mengungkapkan temuannya ke publik. "Minggu depan akan kami sampaikan hasilnya," tegasnya.
Atas tayangan azan tersebut, Bagja juga berharap hal ini menjadi perhatian bagi orang-orang yang terlibat dalam pemilu maupun lembaga penyiaran publik. "Kami harapkan semua peserta pemilu dan lembaga penyiaran TV berhati-hati," lanjutnya.
Perlu diketahui, saat ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum membuka masa kampanye.
Berdasarkan tahapan pemilu 2024, pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden baru akan berlangsung pada 19 Oktober-25 November 2023.
Sementara masa kampanye berlangsung pada 28 November 2023-10 Februari 2024.
Meski begitu, wajah bacapres sudah sering kali muncul melalui poster, spanduk, ataupun baliho yang dipasang di tempat-tempat publik. Kondisi ini menurut Bagja bukan ajang kampanye. "Poster masih dalam tahap sosialisasi. Namun jika ada yang sudah mengajak, kami akan turunkan," tegasnya.
Sementara itu, Kompas.com telah menghubungi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menanyakan tayangan tersebut. Namun, belum ada jawaban hingga berita ini diturunkan.
0 comments:
Post a Comment