TANGERANG, BANTEN- Sejumlah tokoh dari berbagai latar belakang meluncurkan buku 'Kuliti Hitam Putih Ganjar'. Dalam buku turut menjelaskan kelebihan Ganjar yang cukup menonjol yakni berani ambil risiko dalam menyelesaikan masalah.
Tokoh yakni dimaksud yakni sejarawan Asvi Warman Adam, Ketua BPK 2019 -2022 Agung F. Sempurna, pakar ideologi nasional Sudhamek AWS, pengamat politik Fachry Ali, akademisi UGM AAGN Ary Dwipayana dan psikolog Hanna Rahmi. Adapun hal-hal yang dikuliti mulai dari karier politik, kisah hidup Ganjar, kontroversi, simbol-simbol, hingga latar belakang keluarganya.
"Apa yang disajikan dalam buku Hitam Putih Ganjar sangat objektif karena ditulis oleh tim independen yakni Penerbit Buku Kompas. Bahkan, proses penulisannya sangat teliti karena juga didukung oleh tim riset," kata Asvi dalam keterangan tertulis, Kamis (14/9/2023).
Dia mengatakan sebelum menerbitkan Hitam Putih Ganjar, Penerbit Buku Kompas juga telah menulis buku tentang rekam jejak kerja Ganjar yang berjudul Jembatan Perubahan.
"Capres lain juga telah menerbitkan buku yang menjelaskan tentang pribadi maupun prestasi. Tapi buku ini lebih lengkap karena menjelaskan mulai masa kecil, sekolah, kuliah, kerja sampai Ganjar jadi anggota DPR dan gubernur," ujarnya.
Dari penggambaran detail tersebut, lanjut Asvi, masyarakat didorong agar kelak tidak memilih pemimpin dalam karung. Artinya, rekam jejak maupun gagasan pembangunan negara yang dimiliki calon pemimpin tersebut benar-benar teruji dan terbukti.
Menurutnya, sejumlah capaian itu lebih bisa dirasakan masyarakat, khususnya warga Jawa Tengah. Karena Ganjar banyak menggunakan simbol kearifan lokal untuk membawa perubahan di masyarakat. Itulah yang membuat Asvi Warman yakin bahwa Ganjar bakal membawa energi besar untuk kemajuan Indonesia.
"Seperti yang tergambar di buku ini. Ternyata Ganjar selama 10 tahun memimpin Jawa Tengah telah melahirkan 333 inovasi dan 148 penghargaan," jelasnya.
Sementara itu, Agung F. Sempurna mengatakan semua keberhasilan dari kerja besar Ganjar karena didasari spirit pelayanan yang baik kepada masyarakat.
"Buktinya indeks kepuasan masyarakat Jateng meningkat, indeks pembangunan manusia di Jateng meningkat, indeks kebahagiaan juga meningkat. Bahkan termasuk paling tinggi secara nasional," kata Agung.
Untuk menunjukkan kebaikan Ganjar, dia bahkan mengutip ungkapan Mahatma Gandhi yakni cara terbaik untuk menemukan diri sendiri adalah tenggelam dalam melayani orang lain.
"Dan Pak Ganjar sangat menikmati proses dalam memberi pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan untuk apa? Untuk mengubah hidup agar menjadi lebih baik," ungkapnya.
"Bahkan seluruh capaian kerja beliau tidak pernah beliau klaim sebagai capaian pribadi. Tapi hasil kerja semua lapisan masyarakat," sambungnya.
Hal senada pun turut diungkapkan oleh Sudhamek AWS. Menurutnya, latar belakang serta kerja keras Ganjar telah menempa kecerdasan pada diri yang bersangkutan yaitu kecerdasan dalam menghadapi masalah. Sebab jika seseorang gampang lari saat menghadapi masalah, maka dia susah meraih kesuksesan di tahap selanjutnya.
"Tapi Ganjar Pranowo berbeda, dia berani mengambil risiko untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah. Itulah yang tidak banyak dimiliki calon pemimpin di republik ini," tutup Sudhamek.
0 comments:
Post a Comment