Comments system

Friday, September 15, 2023

MENTERI AGAMA RI SAMPAIKAN PERNYATAAN TEGAS SOAL AZAN YANG ADA GANJARNYA



TANGERANG, BANTEN- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan munculnya sosok Ganjar Pranowo dalam tayangan azan magrib di stasiun televisi tidak mengandung unsur politik identitas. Untuk itu, kemunculan bakal calon presiden (bacapres) yang didukung Partai Persatuan Indonesia (Perindo) itu dalam tayangan azan tidak perlu menjadi polemik.

Gus Yaqut (panggilan akrab Menag) menegaskan, video yang dimunculkan di tayangan azan tersebut tidak mengandung unsur politik identitas. Dia juga tidak mempersoalkan munculnya Ganjar di tayangan azan tersebut.

"Definisinya gimana politik identitas? Orang siapa (yang menilai politik identitas)? Sudut pandangannya dari mana? Ini kan soal sudut pandang aja," ujar Menag di Surabaya, Rabu (13/9/2023).

Oleh karena itu, Yaqut meminta agar kemunculan Ganjar dalam tayangan azan tidak lagi dipersoalkan. Yaqut mengibaratkan ketika dirinya tampil di depan air mineral, bukan berarti dirinya jualan air. "Masak orang tampil, kalau saya tampil di depan air mineral misalnya, masak diidentikkan dengan saya orang jualan air? Kan enggak," tandasnya.

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja juga sudah menegaskan tayangan azan yang menampilkan sosok Ganjar Pranowo bukan bentuk kampanye. Menurutnya, kampanye itu harus menyampaikan visi-misi dan program kerja.

Kata Bagja, bentuk kampanye sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu. "Status Ganjar belum menjadi peserta pemilu. Sebab Ganjar belum didaftarkan menjadi calon presiden (capres) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU)," katanya.

Tidak hanya Gus Yaqut, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki juga ikut angkat bicara soal tersebut diatas. Saiful menganggap Ganjar belum berstatus resmi sebagai capres yang akan maju di Pilpres 2024.

Hal ini ia sampaikan ketika merespons kemunculan sosok Ganjar Pranowo di tayangan azan di salah satu stasiun televisi swasta. "Belum, belum capres," kata Saiful di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (12/9).

Saiful menilai tayangan itu tak merusak makna dari azan itu sendiri. Baginya, azan merupakan bagian dari syiar agama.

Ia mengatakan penayangan Ganjar di tayangan azan tak termasuk menjadi bagian politik identitas.

"Kalau menurut saya enggak [politik identitas]. Azan itu kan apa ya, bagian dari syiar aja. kecuali kalau memang identitas nya itu membedakan aku A anda B, itu enggak boleh, atribut, itu kan hanya bagian dari apa ya, ritual yang wajar, seperti peringatan hari-hari besar," ujar politikus PPP ini.

Di sisi lain, Saiful berkeinginan supaya politik identitas tak terjadi di Pemilu 2024. Baginya, sudah cukup politik identitas terjadi pada pengalaman di pemilu sebelumnya. "Karena pengalaman kita kemarin beberapa kejadian itu kan cukup lah menjadi pelajaran yang besar buat kita karena dampak dari politik identitas ini kita rasakan," kata dia.

PPP, PDIP, Perindo dan Partai Hanura telah berada di koalisi pendukung Ganjar sebagai bakal capres 2024.

Kemunculan Ganjar dalam tayangan azan televisi swasta mengundang banyak reaksi dari banyak pihak. Adapun tayangan azan dibuka dengan pemandangan alam Indonesia. Kemudian, Ganjar muncul menyambut jemaah yang akan salat.

Ganjar tampak mengenakan baju koko berwarna putih, peci hitam dan sarung batik. Dia menyalami dan mempersilakan jemaah yang datang untuk masuk ke masjid. Ganjar juga muncul saat sedang melakukan wudu sebelum salat. Dia pun duduk di saf depan sebagai makmum.

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) akan melakukan penelusuran lantaran televisi tersebut menggunakan frekuensi publik dan waktu untuk kampanye capres atau cawapres belum dibolehkan.

Share:

0 comments:

Post a Comment

Header Ads

Weather (state,county)

BTemplates.com

Powered by Blogger.

Search This Blog

Blog Archive

Recent

Comments

Tags

Ads

Random Posts

Recent in Sports

Social

Facebook

Popular

Labels

Blog Archive