Comments system

Sunday, October 16, 2022

6 FAKTA JOKOWI SELAMATKAN INDONESIA DARI INFLASI

 

JAKARTA- Tekanan inflasi global semakin meningkat akibat kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih pasca pandemi Covid-19.

Apalagi saat ini konflik geopolitik masih berlangsung.

Di mana bukan hanya negara berkembang, negara maju seperti Amerika Serikat pun harus menghadapi kondisi ini.

Berikut fakta inflasi Indonesia yang dirangkum jurnalis GarudaNews001 di Jakarta, pada Minggu (16/10/2022).

1. Lebih dari 55 Negara Ekonominya Melambat

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa lebih dari 55 negara ekonominya melambat.

Bahkan kontraksi juga terjadi di beberapa negara seperti Rusia, Sri Lanka, Ukraina yang disebabkan oleh tekanan inflasi global.

"Tekanan inflasi seperti Amerika Serikat yang sudah menaikkan suku bunga 300 basis poin, Uni Eropa kenaikan 125 basis poin dan Indonesia juga sudah meningkatkan suku bunga 75 basis poin," ujar Airlangga dalam Pembukaan Capital Market Summit & Expo 2022 (CMSE 2022), Kamis (13/10/2022).

Namun, inflasi Indonesia relatif moderat dibandingkan negara lain yaitu 5,95% di mana Amerika diatas 8% dan Uni Eropa diatas 9%.

Menurut Airlangga ini adalah bukti kerja sama yang baik diantara sektor fiskal dan moneter.

2. Tanggapan Menteri Luhut

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memprediksi angka inflasi di Indonesia akan mengalami kenaikan.

Menurut dia hal itu dikarenakan kondisi ekonomi global saat ini dalam keadaan yang tidak baik, ditambah lagi kedepannya dunia akan menghadapi badai hebat atau the perfect Strom.

Luhut mengatakan inflasi Indonesia per September sudah mencapai 9,59% year-on-year dan angka tersebut sudah melewati sasaran 2022 sebesar 4%.

"Diperkirakan tahun ini kita mungkin akan naik lagi dari situ dan tahun depan juga akan kembali naik. Ini adalah akibat dari adanya Gejolak dunia yang tidak dapat kita hindari," katanya saat memberikan sambutan dalam acara Gernas BBI Maluku Utara 2022, Kamis (13/10/2022).

Di lain sisi, Luhut bersyukur bahwa ekonomi Indonesia saat masih dalam kondisi yang baik dibandingkan negara-negara lainnya.

3. Komoditas yang Paling Terdampak

Inflasi tertinggi indeks harga konsumen terjadi pada bulan April 2022, yaitu mencapai 0,95% (month-to-month/mtm).

Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh inflasi minyak goreng, daging dan telur ayam ras, serta ikan segar seiring dengan meningkatnya permintaan akibat mobilitas yang lebih tinggi pada bulan Ramadan.

Berbeda dengan bulan April, setelah mengalami inflasi sebesar 0,64% pada bulan Juli lalu, nilai indeks harga konsumen bulan Agustus 2022 justru mengalami deflasi sebesar 0,21% (mtm). Nilai tersebut merupakan penurunan tertinggi dalam satu tahun terakhir.

Menurut Bank Indonesia, deflasi pada bulan Agustus ini terjadi akibat penurunan beberapa harga bahan pangan seperti bawang merah dan cabai seiring dengan peningkatan pasokan dari daerah produksi.

Di samping itu, penurunan harga tiket pesawat seiring dengan penurunan harga bahan bakar avtur juga memiliki andil dalam terjadinya deflasi.

Diketahui, kenaikan harga BBM juga membuat beberapa komoditas pun ikut terdampak.

Sektor-sektor yang secara tidak langsung terhubung dengan BBM pasti akan mengalami kontraksi terutama sektor angkutan darat, angkutan laut, angkutan kereta api, jasa kurir dan pengiriman. Untuk bertahan, sektor-sektor tersebut tentu saja akan menaikkan harga.

4. Jokowi Pamer Kehebatan Indonesia Kendalikan Inflasi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, Indonesia berhasil mengendalikan inflasi. Hal ini berbeda dengan lonjakan inflasi yang terjadi di berbagai negara. Sebut saja Turki, inflasinya tembus 83,45%

"Saya berikan contoh misalnya enggak ada negara yang melakukan seperti kita ini," kata Jokowi dalam sambutannya pada acara Investor Daily Summit 2022.

Menurut Jokowi, tidak ada negara lain yang bisa melakukan pengendalian inflasi seperti Indonesia. Jokowi pun membocorkan pengendalian inflasi di Indonesia.

"Inflasi biasanya dikendalikan dengan menaikkan suku bunga. Bank sentralnya pasti menaikkan suku bunga untuk ngerem inflasi. Tapi kita tidak hanya urusan menaikkan suku bunga yang itu menjadi kewenangan dari Bank Indonesia tetapi dalam praktek riil kita juga langsung masuk ke sumbernya yaitu apa kenaikan barang dan jasa," kata Jokowi.

Sebagai tindak lanjut, Jokowi telah mengumpulkan kepala dari mulai dari Gubernur hingga Bupati. Dalam pertemuan itu dijelaskan cara mengendalikan inflasi sesuai fungsinya masing-masing.

"Kita berikan kewenangan daerah untuk menggunakan dana transfer umum 2% dan juga belanja tidak terduga bisa digunakan untuk mengatasi inflasi," ujar Jokowi.

5. BI Ramal Inflasi Turun

Bank Indonesia (BI) meramal inflasi turun di bawah 4% mulai triwulan III 2023. Hal ini sejalan dengan sasaran inflasi Bank Sentral yakni 3% plus minus 1% tahun depan.

"Kita perkirakan pada triwulan III tahun depan bisa sekitar 3,6% dan 3% pada triwulan IV," kata Gubernur BI Perry Warjiyo saat ditemui di sela-sela pertemuan IMF-WB di Washington DC, AS dilansir dari Antara, Kamis (13/10/2022).

Dia meyakini pencapaian sasaran inflasi tersebut bisa tercapai melalui sinergi berkelanjutan dengan pemerintah yang selama ini sudah terjalin dengan baik melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP/TPID).

6. Biang Kerok Inflasi

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, peningkatan tersebut sesuai prediksi karena imbas kenaikan BBM subsidi sebesar 30%.

"Tingkat inflasi yang naik di bulan September ini memang sudah diprediksi, karena harga BBM subsidi naik 30%. Tentu akan berdampak dan terlihat jelas inflasi yang paling tinggi adalah di sektor transportasi, kedua adalah di sektor bahan makanan," kata Bhima kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (5/10/2022).

Di mana kenaikan inflasi Ini terpengaruh juga oleh biaya angkutan pada sektor pertanian yang mengalami kenaikan, kemudian menjalar juga pada distributor sampai ke tangan konsumen.

Share:

0 comments:

Post a Comment

Header Ads

Weather (state,county)

BTemplates.com

Powered by Blogger.

Search This Blog

Blog Archive

Recent

Comments

Tags

Ads

Random Posts

Recent in Sports

Social

Facebook

Popular

Labels

Blog Archive