JAKARTA- Aparatur Sipil Negara (ASN) termasuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) mendapatkan tugas khusus dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadapi situasi dunia 2023 yang diperkirakan akan diterpa badai resesi.
Hal ini diungkapkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas saat memimpin apel pagi di lingkungan Kementerian PANRB, Jakarta, Senin (17/10/2022).
"Jadi hari ini kita bersama-sama menindaklanjuti arahan Bapak Presiden Joko Widodo. Para menteri telah diberi arahan. Ke depan tantangan bangsa tidak mudah, ada situasi ekonomi global yang tidak menentu, sehingga seluruh jajaran kementerian harus inovatif, tidak business as usual, dan juga cermat," ujar Anas.
Badai tersebut akan menekan hampir semua negara dunia, tak terkecuali Indonesia. Sehingga penting bagi birokrat menyiapkan kebijakan antisipasi agar tekanan yang datang bisa diredam.
"Oleh karena itu, semua aktivitas harus berdampak, berdampak ke perubahan birokrasi, berdampak positif terutama ke ekonomi masyarakat. Kita teliti betul program Kementerian PANRB, semua harus berdampak," ujar mantan kepala LKPP tersebut.
Anas juga mengajak seluruh jajaran kompak. Dia mengingatkan untuk mengesampingkan ego masing-masing unit kerja. Kebijakan yang disusun oleh setiap unit kerja, lanjut Anas, memerlukan koordinasi dan sinergi yang baik sekaligus memperhatikan manfaat bagi masyarakat. "Perlu ada join outcome dan join impact dengan terobosan rencana aksi setiap deputi yang benar-benar memberikan dampak kepada masyarakat," ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan, setiap keputusan harus diambil dengan hati-hati dan menyiapkan mitigasi risiko di setiap kebijakan namun tidak melupakan kecepatan. "Sebagaimana arahan Presiden, kita bekerja detail. Saya berharap dalam mengambil keputusan benar-benar diperhitungkan mendalam dampaknya apa saja. Setiap pejabat menghitung dan melakukan supervisi, tetapi tetap cepat," tegasnya.
0 comments:
Post a Comment