REMBANG, JAWA TENGAH- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengambil langkah cepat dan tegas atas praktik pungutan liar (pungli) berkedok infak di SMKN 1 Sale, Kabupaten Rembang. Kepala SMKN 1 Sale itu kini telah dibebastugaskan. Langkah tegas Ganjar itu pun mendapat dukungan dari para netizen.
Ya, temuan soal dugaan praktik pungli berkedok infak di SMKN 1 Sale, Rembang itu ternyata telah menarik perhatian publik. Temuan itu berawal saat Ganjar berdialog dengan pelajar di sela-sela memberikan motivasi pada acara seminar di Pendopo Kabupaten Rembang, Senin (10/7).
Saat itu, muncul pengakuan dari seorang siwa soal adanya pungli berkedok infak di sekolahnya. Video percakapan Ganjar dengan siswa yang kemudian diunggah di media sosial Ganjar Pranowo pada Selasa (12/7) lalu pun langsung menarik perhatian dan dibanjiri komentar netizen.
“Apapun sebutannya, pungutan tetap pungutan. Mau disebut infaq, iuran, atau semacamnya, itu tetap pungutan. SMAN/SMKN/SLBN se-Jateng Gratis!” kata Ganjar dalam postingannya.
"Saya tidak menduga obrolan itu ternyata diperhatikan oleh banyak orang, dua juta lebih tadi mengakses Instagram saya karena soal itu dan dia menceritakan kejadiannya di mana-mana," ujar Ganjar, Rabu (12/7).
Ganjar mengatakan, tindakan tegas terhadap kepala SMKN 1 Sale itu merupakan langkah agar di kemudian hari kejadian serupa tidak terulang di sekolah lain. Ganjar juga mengaku peran masyarakat sangat membantu, apabila masyarakat menemukan hal serupa agar segera melaporkannya.
"Makanya kita ambil tindakan tegas, jadi kita langsung Plh. Kita langsung tarik dulu, kita pindah dulu. Ini agar menjadi perhatian bagi semuanya untuk tidak main-main. Hal-hal aduan selalu datang, maka model-model semacam ini ya kita butuh bantuan masyarakat. LaporGub sudah cukup bagi saya untuk bisa melaporkan," tegasnya.
Langkah tegas Ganjar itu pun mendapat dukungan para netizen. Seperti pemilik akun @awienanda yang mendukung langkah Gubernur Ganjar, dan berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi sekolah lain.
“Mohon ditindak pa, biar jd pelajaran untuk skolah2 lainya,” tulisnya.
Begitu juga dengan akun @atta216. Dia mengapresiasi langkah Gubernur Ganjar dan berharap gubernur lain di Indonesia melakukannya.
“Masih banyak pak sekolah negri yang berbayar, coba semua Gubernur aktif cek begini,” katanya.
Sementara itu, akun @nurudinudin143 menyebut, sebagian besar sekolah negeri melakukan praktik pungli dengan kedok serupa.
“Sebagian besar sekolah negri pungli pak,dengan dalih infaq,” tulisnya di kolom komentar.
Tidak hanya memberikan dukungan, sejumlah netizen ramai-ramai melaporkan tindakan pungli di daerahnya masing-masing. Misalnya akun @titinroseta yang mengaku dipungut biaya uang gedung di tempat anaknya sekolah.
“Anak kami sekolah di SMPN di Pati juga di mintain uang gedung katanya sukarela tapi nominal di tentukan pak, minim 450rb bagi yg kurang mampu, 600 RB dan 1 juta /anak yg mampu, tolong tindak tegas oknum di sekolahan yg selalu melakukan pungli dengan berkedok demi kemajuan sekolah pak @ganjar_pranowo,” katanya.
0 comments:
Post a Comment