BANJARNEGARA- Kehadiran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Desa Mertasari, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, disambut antusias warga. Selasa (25/7/2023) malam, Gubernur berambut putih itu mendengarkan aspirasi warga, sekaligus memberikan solusi secara langsung lewat “Ngopi Bareng Gubernur”.
Ganjar tiba di Desa Mertasari sekira pukul 18.30 WIB. Warga setempat berjajar di sepanjang jalan, dengan mengarahkan kamera handphone ke mobil rombongan gubernur yang melintas. Bahkan, sebagian besar warga, baik anak-anak, bapak-bapak, hingga emak-emak, telah mencegat di depan rumah kepala desa.
Ganjar pun terlihat menyapa warga dan melayani bersalaman, sesaat setelah turun dari mobil. Beberapa saat setelah bertemu kepala desa di rumahnya, Ganjar kemudian menuju kantor desa untuk “Ngopi Bareng Gubernur”.
Ada ribuan warga yang antusias ikut dialog, malam itu. Ganjar mendapat aspirasi warga, mulai dari perhatian kaum difabel, persoalan pupuk, pendidikan, hingga usulan pembangunan infrastruktur desa.
“Sebenarnya ini tradisi lama saya sebelum pandemi, karena kalau kita bisa nginap di desa seperti ini, ngobrol antusias warga pasti seperti itu. Semua akan ditanyakan, bagaimana mengakses pendidikan, keluarganya nggak mampu, usulan pertanian, bantuan benih dan pupuk. Itu semua bisa dijelaskan, dan kita respon langsung,” ujar Ganjar.
Dari berbagai aspirasi itu, politikus berambut putih itu tampak sat set menyelesaikannya. Misalnya ada sanggar tari untuk kaum difabel yang minta fasilitas make up, Ganjar langsung sigap siap memberikan bantuan.
Begitu pula dengan keluhan kelompok tani yang merasa kekurangan stok pupuk. Saat itu, Ganjar langsung menghubungi dinas terkait untuk turut serta mencarikan solusi.
“Diselesaikan satu per satu. Ternyata pupuk ditebus semua di depan, maka sudah habis di depan. Namun, bukan berarti kita diam, berarti masih ada persoalan dipemupukan masa tanam kedua, ya sudah kita carikan besok tim kita turun. Atau barangkali mereka pengan pupuk organik, tapi tidak punya alat, kita bantu. Tadi juga ada sanggar yang mengajari anak menari penyandang disabilitas. Maka, ini perlu mendapatkan fasilitas mereka tidak mampu, tapi semangat ada, make up dibantu,” papar gubernur.
Menurutnya, “Ngopi Bareng Gubernur” mampu mendorong aparatur semakin peka dan mengerti, sekaligus mendengarkan aspirasi warga.
“Sehingga masyarakat teredukasi, pasti menarik. Dan ada hal yang baru, masyarakat jadi tahu, dan kita (aparatur) jadi lebih peka,” tandasnya.
0 comments:
Post a Comment