SURABAYA- Lembaga Surabaya Survey Center (SSC) merilis hasil survei terbaru mengenai kecenderungan masyarakat Kota Surabaya di Pemilu 2024, Kamis (13/7/2022). Untuk bursa Pilpres, elektabilitas Ganjar Pranowo mengalami tren kenaikan bahkan unggul dalam berbagai simulasi pencalonan.
Survei SSC itu digelar pada rentang tanggal 20 hingga 30 Juni 2023 di 31 Kecamatan Kota Surabaya, dan melibatkan 1.200 responden yang dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Adapun margin of error dalam survei ini kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC), Ikhsan Rosidi memaparkan pihaknya mendapati temuan elektabilitas Ganjar berada di angka 56,3 persen. Angka ini menanjak jika dibanding hasil survei yang sama pada Januari lalu. Saat itu, elektabilitas Ganjar terekam di angka 34,6 persen.
"Untuk Surabaya, Ganjar terlalu digdaya. Tren positif peningkatan angka elektabilitasnya sulit dikejar," kata Ikhsan kepada wartawan dalam paparan hasil surveinya.
Dilihat dari survei tersebut, keunggulan Ganjar nampak terpaut jauh dari sejumlah kompetitornya. Di posisi kedua misalnya, ada nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Elektabilitas Menteri Pertahanan yang juga bacapres itu terekam di angka 22,1 persen.
Lalu di posisi ketiga, ada nama eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang merupakan bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Tingkat keterpilihan atau elektabilitas Anies di Surabaya berdasarkan survei SSC itu terekam di angka 7,9 persen. Sementara sejumlah nama beken lainnya masih berada dibawah 2 persen.
Ikhsan menganalisa, tren elektabilitas Ganjar yang signifikan itu dipengaruhi sejumlah hal. Pertama, Ganjar dianggap memiliki modal rekam jejak mapan baik sebagai kepala daerah maupun politisi. Sebagai Gubernur Jawa Tengah, kerja politik Ganjar dilihat responden sebagai salah satu modal mumpuni untuk running di Pilpres mendatang.
"Sedangkan sebagai tokoh politik Ganjar juga sukses membangun citra diri positif sejauh ini," terang Ikhsan.
Keunggulan elektabilitas Ganjar, juga masih kuat sekalipun dilihat dari simulasi tiga nama calon. Jika Pilpres hanya diikuti Ganjar, Prabowo dan Anies, peluang kemenangan politisi PDI Perjuangan di Surabaya itu cukup besar. Menurut Ikhsan, dari simulasi tiga nama elektabilitas Ganjar berada di angka 60 persen. Sementara Prabowo 25,3 persen. Lalu, Anies dengan angka 13,1 persen.
Dari temuan itu, Ikhsan menyebut elektabilitas Ganjar di Surabaya memang nyaris sulit terkejar lawannya. "Terlampau kuatnya elektabilitas Ganjar di Surabaya ini juga sangat sulit terkejar dua kompetitornya," ungkapnya.
Sementara itu, survei SSC terbaru ini juga memotret bursa bakal calon wakil presiden di mata warga Surabaya. Hasilnya, nama Menteri BUMN Erick Thohir melejit dan unggul dari sejumlah nama lain yang turut berpeluang running di Pilpres mendatang.
Dari survei itu, elektabilitas Erick berada di angka 22,3 persen. Dibawah Erick menyusul nama Menkopolhukam Mahfud MD dengan elektabilitas 19,3 persen.
Peneliti Senior SSC Surokim Abdussalam memaparkan, nama Erick Thohir perlahan menguat di Surabaya dalam bursa cawapres. Hal ini dinilai menjadi peluang Erick untuk running di kontestasi mendatang.
"Meski ada nama-nama lain yang menyusul seperti Mahfud MD, kemudian ada Ridwan Kamil dan Agus Harimurti Yudhoyono dengan perolehan keduanya 10 persen," kata Peneliti Senior SSC Surokim Abdussalam.
0 comments:
Post a Comment