TANGERAN SELATAN- Transformasi ekonomi ke arah yang lebih hijau atau ekonomi sirkular menjadi salah satu misi penting pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan. Di Jawa Tengah, Gubernur Ganjar Pranowo juga mendukung dan berupaya mewujudkan ekonomi sirkular sebagai bagian dari visi yang serupa.
Ekonomi sirkular berfokus pada memperpanjang siklus hidup produk, bahan baku, dan sumber daya alam untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Ganjar berhasil merubah paradigma ekonomi di Jateng dari model linear "ambil-pakai-buang" menjadi model sirkular yang lebih berkelanjutan.
Ganjar mengembangkan berbagai sumber daya terbarukan, seperti panas matahari, gas rawa, geothermal, angin, dan air, untuk menggerakkan sektor energi di daerahnya. Melalui inisiatif Desa Mandiri Energi, Jateng kini memiliki lebih dari 2.000 desa yang mengandalkan sumber energi terbarukan.
Selaras dengan visi Jokowi, Ganjar juga sukses dalam mengatasi masalah sampah di daerahnya. Transformasi ini membuktikan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan.
Tak hanya Ganjar, PDI Perjuangan yang merupakan partai Jokowi juga menyatakan bahwa visi dan misi Ganjar sebagai calon presiden harus sejalan dan bersinergi dengan visi dan misi Jokowi. Tujuannya adalah untuk melanjutkan kinerja positif yang telah dilakukan Jokowi dalam membangun Indonesia.
Para relawan seperti Sahabat Ganjar, Barisan Muda Indonesia Raya (BMIR), dan lainnya juga menyatakan dukungan mereka terhadap Ganjar sebagai calon presiden karena visi dan misinya sejalan dengan Jokowi. Mereka percaya bahwa Ganjar dapat melanjutkan perjuangan Jokowi dalam mewujudkan Indonesia emas pada 2050.
Semangat para relawan dan kesepahaman visi ini menjadi modal penting untuk menyongsong Pilpres 2024. Walaupun waktu perumusan visi dan misi masih panjang, tetapi keseriusan Ganjar dan komitmen relawan untuk mengawal visi tersebut menjadi dorongan kuat untuk memenangkan Ganjar sebagai presiden yang akan meneruskan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
0 comments:
Post a Comment