JAKARTA- Tiga tahun lalu, pandemi Covid-19 sampai ke Indonesia dan hampir semua negara di dunia. Semua negara belum memiliki pengalaman dalam mengatasi pandemi ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa pandemi Covid-19 merupakan tantangan yang belum pernah dihadapi sebelumnya. Jokowi pun pernah dilema ketika harus memutuskan lockdown atau tidak.
Saat itu banyak yang memberi saran, sebagian mendesak, agar pemerintah melakukan lockdown. Tapi saya memiliki pertimbangan lain. Hitungan saya, dalam dua atau tiga minggu saja, rakyat sudah tak bisa mencari nafkah, sementara negara tidak bisa memberikan bantuan. Apa yang akan terjadi? Rakyat pasti rusuh.
"Saya semedi 3 hari untuk memutuskan apakah kita harus lockdown atau tidak, karena kita semua betul-betul sangat tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman semuanya mengenai ini," ujar Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Jakarta.
Bahkan, saat rapat sebanyak 80% menteri meminta untuk lockdown karena semua negara di dunia melakukan itu.
"Enggak dari DPR, enggak dari Partai, semuanya lockdown. Tekanan-tekanan seperti itu pada saat mengalami krisis yang kita pikirannya tidak jernih, tergesa-gesa, grusa grusu, bisa salah, bisa keliru," tegas Jokowi.
Dia pun memberikan gambaran skenario seandainya pemerintah memutuskan untuk lockdown pada saat itu.
Berdasarkan hitungan Jokowi, dalam 2-3 minggu, rakyat sudah tidak bisa bertahan dan hanya memiliki peluang yang kecil untuk mencari nafkah karena semuanya ditutup dan negara tidak bisa memberikan bantuan kepada rakyat.
0 comments:
Post a Comment