JAKARTA- Proyek Sodetan Kali Ciliwung membuat heboh masyarakat. Sebab, setelah dikabarkan mangkrak dari enam tahun yang lalu, sekarang proyek itu 'hidup' kembali.
Proyek Sodetan Ciliwung di Jakarta Timur menjadi topik pembicaraan banyak masyarakat semenjak Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peninjauan Proyek Pembangunan Sodetan Kali Ciliwung pada 24 Januari 2023.
Semenjak itu, para warga heboh bertanya-tanya dengan kabar bahwa proyek tersebut mangkrak selama 6 tahun. Jokowi sendiri mengaku kaget dengan perkembangan proyek ini, padahal sebelumnya dianggap mangkrak bertahun-tahun terutama di bagian outlet saluran sodetan yang mengarah ke Kanal Banjir Timur (KBT).
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan, penanganan banjir di Jakarta harus diatasi dari hulu sampai ke hilir. Di hulunya sudah selesai dibangun Bendungan Ciawi, kemudian Bendungan Sukamahi.
"Nah, di bawah, kalau sudah sampai Jakarta masih ada masalah, sekarang juga sebentar lagi akan selesai ini mungkin April, insya allah sudah selesai sodetan Ciliwung, yang sudah berhenti enam tahun," ujar Jokowi saat meninjau Sodetan Kali Ciliwung beberapa hari lalu, dikutip Sabtu (28/1/2023).
Jokowi menyebut, proyek yang sempat mangkrak enam tahun ini bisa dimulai lagi pengeborannya, setelah beberapa persoalan lahan berhasil dituntaskan.
Ditargetkan pada April 2023, proyek ini bisa selesai dibangun. "Dan, ini akan mengurangi banyak sekali lahan genangan, lahan banjir yang ada di Jakarta," ucapnya.
Adapun area proyek pengerjaan Sodet Kali Ciliwung ini termasuk ke dalam kawasan terbatas. Tidak semua orang bisa memasuki kawasan di area tersebut. Sehingga tim CNBC Indonesia hanya bisa mengamati pergerakan proyek tersebut dari luar gerbang proyek saja.
Sementara itu, untuk menghindari kepadatan arus lalu lintas, pihak pengelola proyek juga sudah menunjuk petugas keamanan pengalihan arus lalu lintas di sekitar area arriving. Sehingga kondisi arus lalu lintas pada siang hari ini terpantau ramai lancar.
Proyek Sodetan Kali Ciliwung area arriving atau bak kontrol berada di tengah pemukiman penduduk, tepatnya berlokasi di Jalan Otista Raya III, Cipinang, Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur.
Sejumlah kendaraan besar seperti truk pengangkut bahan bangunan juga terlihat keluar masuk area tersebut.
Di dalam proyek Sodetan Kali Ciliwung ini nantinya akan ada terowongan sepanjang 1.268 meter dengan 2 jalur pipa masing-masing berdiameter 3,5 meter, berfungsi untuk mengalirkan sebagian debit banjir Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kali Cipinang.
Pekerjaan inlet sodetan dari Sungai Ciliwung berada di Kelurahan Bidara Cina menuju arriving shaft di Jalan Otista III, dan sampai ke outlet sodetan di Kanal Banjir Timur atau Kali Cipinang, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.
"Itu yang di inlet itu dulunya POM bensin. Jadi dulu tuh awalnya warga sini ngiranya itu bakal dialihfungsikan jadi POM bensin busway, gak ada info bakal dijadiin sodetan," ujar Martina, salah satu warga Jalan Kebon Nanas Selatan, Jakarta.
Martina yang sudah lama menjadi warga Jalan Kebon Nanas mengatakan, proyek Sodetan Ciliwung memang sebelumnya mangkrak. Tidak ada pengerjaan sama sekali hingga warga bingung bagaimana nasib proyek ini.
Martina pun mengkonfirmasi bahwa proyek ini telah mangkrak selama 6 tahun. "Ya bener itu mangkrak 6 tahun. Itu mulai direalisasikan lagi itu setahun kemarin karena ada banjir besar sampai sepaha orang dewasa," tuturnya.
Di masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta (periode 2017-2022) Anies Baswedan, diakui Martina pengerjaan Sodet Kali Ciliwung terbilang cukup lama penyelesaiannya.
Hingga akhirnya di masa Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pengerjaan proyek ini kembali aktif lagi.
"Itu pas masih zaman Anies tapi itu lama banget, masih ngambang aja gitu proyeknya, masih belum jelas juga. Sampai akhirnya masuk pak Heru, itu baru bentar dia jabat udah jadi bentuknya si sodetan, itu kan kayak anugerah buat kita," ucapnya.
Martina berharap apabila proyek Sodetan Kali Ciliwung rampung tidak ada lagi banjir besar yang bisa merugikan banyak masyarakat.
"Insya allah gak banjir lagi karena kan kalau banjir aduh pusing kita. Cuma itungan 3 bulan ya dari dia jabat udah jadi si sodetan. Alhamdulillah ya, warga bisa tenang gak banjir lagi," sebutnya.
Hal yang sama diungkapkan Sinta. Dia mengungkapkan awalnya proyek ini maju mundur alias tidak jelas. Pengerjaan baru berjalan lagi saat Heru jadi orang nomor 1 DKI.
"Iya (waktu) Pak Anies, kita sebelum lebaran dikasih edaran memang mau ditutup jalanan. Saya pikir Desember udah kelar, tapi ternyata dibuka eh ditutup lagi," jelas Sinta.
0 comments:
Post a Comment