SEMARANG, JAWA TENGAH- Puluhan mantan penghuni rusunawa di Kabupaten Jepara tak bisa menutupin rasa syukur dan kebahagiaannnya. Sebab, berkat program bantuan Tuku Lemah Oleh Omah (Beli Tanah Dapat Rumah) dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, kini mereka bisa memiliki rumah sendiri.
Pada tahun 2021, Kabupaten Jepara mendapat bantuan 54 unit rumah unggul sistem panel instan (Ruspin). Sebanyak 49 unit di antaranya berada di satu komplek di Desa Kedungcino, Jepara diperuntukkan bagi komunitas penghuni rusunawa. Sedangkan 5 unit lainnya tersebar di lokasi yang berbeda.
Bantuan Tuku Lemah Oleh Omah dari Ganjar itu mampu mewujudkan mimpi warga kurang mampu untuk memiliki rumah sendiri. Mereka hanya perlu membayar angsuran tanah Rp500 ribu per bulan selama 10 tahun.
"Beli tanah dapat rumah sekarang menular. Jadi pada saat beberapa pertemuan di desa yang kemarin ternyata ada. Maka saat mereka dialihkan ke lokasi lain, rata-rata mereka tidak mampu membangun rumahnya," kata Ganjar, ditemui di Balai Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, Sabtu (28/1).
Ganjar menjelaskan, warga yang mendapatkan program bantuan Tuku Lemah Oleh Omah adalah warga kurang mampu yang terdaftar pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Jawa Tengah.
Mereka hanya perlu KTP, memiliki tanah dan nantinya rumah akan disubsidi Pemprov Jawa Tengah senilai Rp35 juta dan padat karya Rp1,8 juta. Bangunan bersistem Ruspin itu dikerjakan secara kolektif, dengan pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait.
"Mereka kita minta untuk mengusulkan, dan hari ini makin banyak desa-desa yang mulai mendata warganya yang tidak punya rumah, yang terkena bencana dan keterlibatan aparat pemerintah desa yang memberi solusi itu," jelas Ganjar.
Amin Sunarto (41), bahkan tak mampu membendung air mata karena terharu impiannya punya rumah dapat terwujud. Selama 10 tahun lebih, Sunarto bersama istri dan kedua anaknya tinggal di rusunawa.
"Yang dipikirkan hanya bagaimana punya rumah, rumah, rumah, itu saja," kata Sunarto saat ditemui pada Sabtu (28/1/2023).
Sunarti menceritakan, istrinya selalu berdoa agar diberi kemudahan untuk memiliki rumah sendiri. Dan doa itu terkabul melalui perantara program Tuku Lemah Oleh Omah dari Ganjar.
"Waktu baru dipasang panelnya saja saya sudah menangis karena bersyukur punya rumah. Karena yang ada dipikiran ya rumah, rumah, rumah," ungkapnya sambil menyeka air mata.
Pria yang sehari-hari bekerja serabutan itu pun tidak perlu lagi memikirkan beban biaya sewa rusunawa, serta tagihan listrik dan air. Ia hanya perlu membayar Rp500 ribu per bulan selama 10 tahun untuk bisa memiliki rumahnya itu.
"Kalau di rusun itu saya di lantai 4. Bayarnya kalau total ya sekitar Rp300 sampai Rp400 ribu per bulan. Kalau sekarang hanya Rp500 ribu per bulan tapi untuk rumah sendiri," tutur Sunarto.
Cerita serupa juga disampaikan Wiwid (42), penerima bantuan rumah yang lain. Ia dinikahi suaminya, Sodikin, sejak 1998 silam. Namun, karena persoalan ekonomi, mereka berdua masih tinggal di rumah orang tua. Hingga beberapa tahun kemudian memilih tingg di rusunawa.
"Sejak nikah, saya tinggal bersama ibu di Pantai Kartini, kemudian di Rusunawa. Tapi beberapa tahun kembali ikut ke rumah ibu. Nah, alhamdulillah sekarang dapat bantuan rumah dari Pak Ganjar," ungkap Wiwid.
Menurutnya, memiliki rumah sendiri adalah kebahagiaan yang tak terkira. Wiwid pun merasa sangay bersyukur karena menjadi salah satu penerima bantuan dari Ganjar.
"Memang ingin punya rumah sendiri tapi karena kendala ekonomi, belum punya uang. Saya kerja sewa motor trail anak dan suami sopir kereta odong-odong di Pantai Kartini. Dengan adanya bantuan ini, kami terimakasih," jelas Wiwid.
Dari data Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Jawa Tengah, program bantuan Tuku Lemah Oleh Omah mulai dilaksanakan sejak tahun 2020 lalu.
Program Tuku Lemah Oleh Omah pada awal dilakukan tahun 2020 ada 200 unit. Tahun 2021 ada 186 unit dan tahun 2022 bertambah menjadi 253 unit. Untuk saat ini telah dianggarkan di tahun 2023 ini akan dibangun sebanyak 615 unit.
0 comments:
Post a Comment