JAKARTA- Ketua Dewan Pembina Special Olympics Indonesia (SOina) Ganjar Pranowo melakukan penggalangan dukungan bersama dengan para tokoh masyarakat untuk kesuksesan kontingan Indonesia dalam Special Olympics World Summer Games (SOWSG) 2023 di Berlin, 17—25 Juni 2023.
Langkah itu akan diwujudkan dalam sebuah acara Gala Dinner yang berlangsung pada pukul 19.00 WIB, Rabu (25/1/2023) di Museum Nasional, Jakarta. Menurut pantauan Bisnis, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) ini hadir di lokasi pada pukul 20.03 WIB dengan menggunakan batik bernada coklat dan biru.
Ganjar pun dalam sambutannya turut mengenang momen saat dirinya menemani atlet berkebutuhan khusus untuk berlaga di Special Olympic World Games (SWOG) 2019 Dubai, Uni Emirat Arab.
“Suatu ketika saya mendampingi anak-anak ini di Dubai dan saat menonton saya senang banget, dan mencoba untuk memahami bagaimana berada di dunia mereka. Hal ini saat mereka mau lomba lari, di mana start batal hingga 7 kali karena ada yang jongkok, berdiri, dan setengah berdiri. Sehingga kesabaran pendamping memang dahsyat sekali,” ujarnya di Museum Nasional, Rabu (25/1/2023)
Lebih lanjut, dia mengaku bahwa atlet berkebutuhan khusus tersebut membutuhkan banyak percobaan untuk memulai turnamen tersebut. Cerita tak berhenti di sana, kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengatakan bahwa saat mencapai garis finish, banyak atlet yang tak berhenti berlari untuk menggambarkan rasa suka cita.
Oleh sebab itu, Ganjar menekankan bahwa meskipun atlet Special Olympic Indonesia (SOIna) merupakan anak-anak yang berkebutuhan khusus, tetapi semangatnya untuk mengibarkan merah putih di podium tertinggi juga dapat dilakukan mereka dengan cara mereka tersendiri.
“Cerita ini menggambarkan anak-anak yang spesial kita ini punya kelebihan yang mampu mengibarkan bendera merah putih. Sehingga, [turnamen] selanjutnya di Berlin kita coba mengantarkan anak-anak ini untuk memberikan kebanggaan, khususnya saat merah putih berkibar di Berlin. Tugas kita saat ini memastikan mereka bisa ke sana,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Gala Dinner Ismarilda mengatakan bahwa lewat penyelenggaraan acara ini, panitia berharap dukungan masyarakat akan makin luas kepada anak-anak bertalenta khusus atau disabilitas intelektual untuk berkembang.
Apalagi, dia mengingatkan keberadaan anak-anak bertalenta khusus yang besar di Indonesia. Lewat acara ini aka nada harapan bahwa di masa mendatang dukungan yang lebih nyata akan muncul dari semua pihak.
“Misalnya saja, pemerintah perlu lebih memperhatikan kesejahteraan mereka dengan memberikan anggaran Negara,” ujarnya.
Untuk diketahui, dalam catatan Special Olympics Indonesia (SOina), kontingen Indonesia meraih 9 emas, 9 perak dan 4 perunggu pada SOWSG 2007 di Shanghai, China.
Prestasi di ajang yang sama meningkat 4 berikutnya di SOWSG 2011 di Athena, Yunani. Indonesia meraih 15 emas, 13 perak dan 11 perunggu. Kemudian, peningkatan prestasi kembali terjadi pada gelaran serupa di Los Angelos, USA, 2015 sebanyak 19 emas, 12 perak dan 9 perunggu diraih para atlit Indonesia.
Namun pada SOWSG XV 2019 di Abu Dhabi –UEA terjadi penurunan, hanya 11 emas, 6 perak dan 4 perunggu yang dibawa pulang ke tanah air.
Special Olympics Indonesia berafiliasi dengan International Special Olympics yang mendapat pengakuan sebagai anggota dari International Olympics Committee. Indonesia bergabung sebagai anggota ke 79 pada 9 Agustus 1989. Kini kepengurusan sudah ada di 34 provinsi seluruh Indonesia.
Special Olympics merupakan gerakan yang berusaha memberikan kepada anak-anak bertalenta khusus atau disabilitas intelektual yang menjadi warganegara ingin mencapai mimpinya.
Sehingga dengan kesempatan yang terbuka untuk mengekresikan diri mereka bakal menjadi warganegara yang produktif, diterima dan diakui kesetaraannya di masyarakat.
0 comments:
Post a Comment