Comments system

Tuesday, September 6, 2022

JOKOWI INGIN RUTE JALUR KAPAL BITUNG-DAVAO DIREVITALISASI

JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo menyambut kedatangan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. beserta sang istri Louise Araneta-Marcos, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (5/9).

Dalam pertemuan bilateral keduanya, Jokowi beberapa hal. Diantaranya, Indonesia mengajak Filipina untuk terus mengembangkan potensi perdagangan dan juga konektivitas di wilayah perbatasan.

Adapun dalam pertemuan tersebut Jokowi mengusulkan adanya revitalisasi jalur kapal laut dan pembukaan penerbangan Manado-Davao.

"Saya mengusulkan revitalisasi jalur Kapal Ro-Ro Bitung-Davao dan membuka jalur penerbangan Manado-Davao," kata Jokowi dalam Keterangan Pers Presiden di Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (5/9).

Menurutnya, dibandingkan tahun lalu, perdagangan Indonesia-Filipina sudah naik hampir 50%. Oleh karenanya, Indonesia secara khusus mendorong peningkatan ekspor produk makanan dan minuman, farmasi serta produk kelapa dan rumput laut.

"Kita mendorong peningkatan volume perdagangan secara signifikan," imbuhnya.

Selain meningkatkan perdagangan dan konektivitas antar negara, Indonesia juga mengajak adanya peningkatan intensitas kerjasama infrastruktur dan industri strategis. Dimana saat ini beberapa BUMN Indonesia sudah ikut serta dalam program pembangunan di Filipina.

Jokowi mencontohkan, misalnya proyek pengadaan dua kapal landing platform dock oleh PT Penataran Angkatan Laut (PAL) Indonesia. Kemudian proyek persinyalan kereta di Manila oleh PT LEN Industri.

"Saya berharap agar rencana pembelian pesawat NC 212i dari PT Dirgantara Indonesia dapat direalisasikan. Ke depan saya ingin semakin banyak kesempatan bagi BUMN dan perusahaan swasta Indonesia mendukung pembangunan di Filipina," ungkapnya.

Selanjutnya, Jokowi mengatakan bahwa kedua negara sepakat untuk meninjau kembali dua perjanjian pengamanan perbatasan agar terus relevan bagi masyarakat di perbatasan.

Dua perjanjian tersebut yakni Revised Border Crossing Agreement dan Border Patrol Agreement. Selain itu, Indonesia dan Filipina juga berkomitmen mempercepat perundingan delimitasi batas landas kontinen berdasarkan Unclos 1982.

Adapun di bidang pertahanan dan keamanan Pemerintah Indonesia mendorong penguatan kerjasama untuk keselamatan dan keamanan perairan di wilayah perbatasan. Untuk itu, dilakukan penandatanganan agreement on cooperatives activities in the field of defense and security.

"Saya senang kita telah memperbarui trilateral cooperative arrangement (TCA) antara Indonesia, Filipina dan Malaysia Karena sangat penting dalam mengamankan jalur perairan dari ancaman penyanderaan dan penculikan," tegasnya.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi juga membahas mengenai kerjasama kawasan. Untuk isu ini, Jokowi menekankan mengenai pentingnya memperkokoh sentralitas dan kesatuan ASEAN. Indonesia ingin memastikan agar ASEAN terus menjadi lokomotif stabilitas perdamaian dan kemakmuran kawasan.

"ASEAN harus mampu mengatasi berbagai tantangan ke depan dan memperkokoh penghormatan terhadap piagam ASEAN dan untuk memperkuat sentralitas ASEAN saya menggaris bawahi pentingnya implementasi ASEAN Outlook on the indopasific melalui kerjasama yang konkret dan inklusif. Dalam konteks ini Indonesia akan mengadakan Indo-Pasifik infrastruktur forum di Tahun depan," pungkasnya.


 

Share:

0 comments:

Post a Comment

Header Ads

Weather (state,county)

BTemplates.com

Powered by Blogger.

Search This Blog

Blog Archive

Recent

Comments

Tags

Ads

Random Posts

Recent in Sports

Social

Facebook

Popular

Labels

Blog Archive