JAKARTA- Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah unggul telak dalam lima survei yang dilakukan oleh lembaga-lembaga survei di Tanah Air.
Ganjar Pranowo senantiasa bertengger pada posisi teratas daftar calon presiden. Sementara Anies Baswedan pada posisi ketiga setelah Prabowo Subianto.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada kepastian, partai manakah yang akan mengusung Ganjar Pranowo untuk maju dan dan bertarung dalam Pilpres 2024 mendatang.
Pasalnya, belum satu pun partai yang menyatakan akan mendukung kader PDIP tersebut maju dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
Hingga saat ini, PDIP ( Partai Demokrat Indonesia Perjuangan ) juga belum menyatakan mendukung kadernya tersebut.
Sebab Partai Banteng Moncong Putih tersebut berkemungkinan mengusung Puan Maharani, putri mahkotah Ketua Umum PDIP.
Sementara para elit PDIP juga cenderung mendukung Puan Maharani yang juga Ketua DPR RI ketimbang Ganjar Pranowo.
Hingga saat ini baru Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai capres 2024. Padahal partai tersebut belum memiliki syarat untuk mengusung calon presiden.
Berikut elektabilitas Ganjar Pranowo dalam lima survei terbaru.
1. Survei Charta Politika
Terakhir, dalam survei yang digelar lembaga Charta Politika, Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas tertinggi dibanding Prabowo dan Anies.
Dalam survei itu, elektabilitas Ganjar Pranowo unggul dengan mendapatkan 37,5 persen.
Sementara di bawahnya ada Prabowo Subianto mendapat 30,5 persen dan Anies Baswedan berada di angka 25,2 persen.
Selain simulasi tiga nama, Charta Politika juga menggelar simulasi 10 nama.
Hasilnya, Ganjar tetap berada di urutan pertama dengan elektabilitas 31,3 persen.
Sementara itu, elektabilitas Prabowo 24,4 persen, disusul Anies dengan 20,6 persen.
Seperti diketahui, survei dilakukan pada 6 sampai 13 September 2022 pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Survei dilakukan dengan jumlah responden sebanyak 1.220 dengan margin of error sebesar 2,82 persen.
2. Survei SMRC
Syaiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan simulasi semi terbuka terkait sosok calon presiden yang bakal dipilih di Pilpres 2024 mendatang.
Hasilnya, Ganjar Pranowo menempati posisi teratas dengan angka 24 persen, disusul Prabowo Subianto di 21 persen dan Anies Baswedan 18,7 persen.
Direktur SMRC Deni Irvani mengatakan tiga nama ini cukup menonjol dibanding nama-nama lain.
Hal itu disampaikannya dalam Rilis Survei Terbaru SMRC bertajuk ‘Anies Bisa Mengalahkan Prabowo?’ secara virtual, Minggu 23 Oktober 2022.
Dilanjutkannya bahwa nama selanjutnya yang muncul dalam sepuluh besar ialah Ridwan Kamil dengan angka 3,5 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 2,3 persen, Puan Maharani 2,1 persen, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin 1,8 persen
Sementara itu sebanyak 11,1 persen warga yang menjadi responden belum tahu atau menentukan polihan jika pemilihan diadakan ketika survei.
Adapun survei dilakukan pada periode 3 sampai 9 Oktober 2022 yang dilakukan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) berusia 17 tahun ke atas.
Dari populasi tersebut, dipilih secara acak (multi random sampling) sebanyak 1.220 responden.
Responden yang dapat diwawancarai secara valid tercatat sebanyak 1.027 orang atau 87 persen.
Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan plus minus 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).
3. Lingkaran Suara Publik (LSP)
Dalam survei yang digelar Lingkaran Suara Publik (LSP), elektabilitas Ganjar Pranowo ada di urutan kedua setelah Prabowo.
Prabowo menduduki urutan teratas dengan perolehan 31,8 persen, sedangkan Ganjar mendapat 20,4 persen.
Sementara Anies mendapatkan 11,7 persen, disusul Ridwan Kamil (10,5 persen) dan Agus Harimuti Yudhoyono (7,2 persen).
Kemudian ada Puan Maharani (2,9 persen), Sandiaga Uno (2,1 persen), dan Erick Thohir (2,1 persen).
Nama lain yaitu Khofifah Indar Parawansa (1,9 persen), Muhaimin Iskandar (1,6 persen), Airlangga Hartarto (1,2 persen), Mahfud MD (0,9 persen).
Juga ada Andika Perkasa (0,6 persen), Surya Paloh (0,3 persen), La Nyalla Mahmud Mattalitti (0,2 persen), Zulkifli Hasan (0,2 persen), Ahmad Syaikhu (0,2 persen) dan undecided voters (4,2 persen).
4. Indikator Politik Indonesia
Sementara itu, hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo berada di peringkat pertama sebagai calon presiden (capres) 2024.
Dalam survei yang digelar pada 13-20 September 2022, elektabilitas Ganjar mencapai 29 persen.
Disusul Ketua Umum Gerindra Prabowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang masing-masing memperoleh 19,6 persen dan 17,4 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi mengatakan elektabilitas Ganjar mengalami kenaikan dibandingkan survei sebelumnya pada Agustus 2022.
"Ini trennya, beberapa nama mengalami penurunan, misalnya Prabowo turun dari survei sebelumnya, Anies juga turun."
"Ganjar naik dibandingkan survei bulan Agustus," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Indikator Politik Indonesia, Selasa 4 Oktober 2022.
Survei Indikator melibatkan 1.220 responden dengan margin of error lebih kurang 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
5. Centre for Strategic and International Studies (CSIS)
Elektabilitas Ganjar Pranowo berada di posisi kedua bila disandingkan head to head dengan Anies Baswedan.
Hal ini menurut hasil survei dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pada 8 sampai 13 Agustus 2022.
Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes menjelaskan, head to head adalah situasi ketika di mana tokoh-tokoh lainnya yang masuk dalam deretan capres disuruh memilih hanya antara Anies dan Ganjar.
Dalam kondisi simulai head to head, elektabilitas Ganjar mencapai angka 43,9 dan Anies di urutan pertama dengan 47,8 persen.
"Karena tadi ada switching karena ada perpindahan pemilih dari calon-calon sebelumnya. Ini switching-nya dari pemilihnya Pak Prabowo, pemilih Mas Sandi, Pak AHY, Pak Ridwan Kamil, dan segala macam," kata Arya di Auditorium CSIS, Jakarta Pusat, Senin 26 September 2022.
Survei ini diselenggarakan CSIS kepada 1.200 responden berusia 17-39 tahun di 34 provinsi se-Indonesia.
0 comments:
Post a Comment