KARANGANYAR- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), dalam mengecek harga bahan pokok di Pasar Malang Jiwan, Colomadu, Karanganyar, Senin (21/11/2022). Hal itu sebagai salah satu upaya pencegahan inflasi menjelang akhir tahun.
Jokowi datang di lokasi sekitar pukul 08.15 WIB, disambut Ganjar di depan pasar. Kemudian mereka berkeliling dan menyapa para pedagang, sekaligus mengecek harga-harga bahan pokok.
“Beberapa komoditas tadi stabil ya. Pak Presiden ingin meyakinkan saja apa yang terjadi di pasar-pasar, khususnya pasar tradisional seperti ini,” ujar Gubernur Ganjar Pranowo.
Dia mengakui, ada beberapa komoditas mengalami kenaikan harga. Namun, sebagian besar relatif turun.
“Mudah-mudahan bisa semakin terkendali. Tadi kedelai yang agak tinggi, tapi relatif yang lain sudah turun,” lanjutnya.
Menurutnya, aktivitas Presiden Jokowi turun ke lapangan dalam rangka menjaga stabilitas harga bahan pokok. Utamanya terkait dengan pangan dalam konteks pencegahan inflasi.
“Ini bagian dari aktivitas Pak Presiden dalam menjaga kenaikan harga, khususnya tetkait dengan pangan. Ini konteks pencegahan inflasi juga,” tegasnya.
Sementara, Presiden Jokowi menuturkan, pengecekan harga sejumlah bahan pokok di pasar tradisional, untuk memastikan kondisi menjelang akhir tahun.
“Ini kan akhir tahun, kita mengecek harga-harga barang di pasar karena kondisi setiap provinsi berbeda-beda. Kemarin saya cek di Bali, ternyata berbeda dengan yang ada di provinsi yang lain. Nah, ini kita cek di Provinsi Jawa Tengah,” tuturnya.
Di Pasar Colomadu, imbuh Presiden, ditemukan kenaikan harga komoditas minyak goreng Rp2.000 per liter. Selain itu, tempe juga naik karena bahan baku kedelai saat ini Rp15 ribu per kilogram.
“Saya melihat harga tadi yang naik, minyak. kaget juga tadi naik Rp2.000. Terus tempe juga naik karena memang kedelainya naik Rp15.000,- Itu fakta di lapangan yang kita temukan, dan nanti akan dicarikan solusinya,” tandasnya.
Kedatangan Jokowi dan Ganjar disambut para pedagang dan pengunjung Pasar Malangjiwan dengan antusias. Para pedagang diberikan paket sembako dan bantuan modal oleh presiden.
Salah seorang pedagang tahu, Sri Rubini mengatakan, dia senang bisa bersalaman dan mendapatkan paket sembako dari Jokowi.
"Alhamdulilah saya dapat sembako, sama amplop (uang bantuan modal). Sama kaos juga," kata Sri Rubini di lokasi, Senin (21/11/2022).
Namun, dia tidak bisa berbincang langsung dengan Jokowi. Padahal dia ingin menyampaikan keluhannya.
"Harga kedelai sekarang mahal. Dulu Rp 9 ribu sekarang Rp 14 ribu. Tahu tempe kalau dinaikkan Rp 50 saja, jualnya sulit," ucapnya.
Saat ini dia menjual tahu satu plastik isi 5 biji seharga Rp 2 ribu. Padahal dulu isinya 7 biji, dengan ukuran yang lebih besar.
Selain mengeluhkan harga kedelai, Sri Rubini juga mengeluhkan mahalnya harga minyak goreng.
"Saya minta Pak Presiden memperhatikan rakyat kecil. Karena kedelai dan minyak goreng mahal tidak mendukung para penjual kecil," ucapnya.
Dia senang mendapatkan bantuan modal dari Jokowi. Uang tersebut akan ia gunakan untuk tambahan modalnya berdagang.
Usai melakukan blusukan, Jokowi sempat membagikan kaus kepada para pengunjung di sekitar Pasar Malangjiwan. Kaus tersebut dibagikan oleh Paspampres, dan menjadi rebutan warga.
"Saya tidak tahu ada kedatangan Pak Jokowi. Tadi pas nunggu di depan, dapat kaus dari Pak Jokowi," kata salah seorang pengunjung pasar, Tari (32).
Dia berharap dengan kunjungan presiden ini dapat memperbaiki fasilitas Pasar Tradisional Malangjiwan. Serta bisa mengendalikan harga kebutuhan pokok.
"Saya dengar Pasar Malangjiwan, mau direnovasi. Semoga fasilitasnya bisa lebih bagus, nyaman, dan bersih. Dan harga-harga bisa turun," pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment