Comments system

Tuesday, November 22, 2022

INI SEDERET PRESTASI GANJAR PRANOWO


SEMARANG-
 Ada sejumlah prestasi Ganjar Pranowo selama memimpin Jawa Tengah (Jateng). Ganjar memiliki deretan prestasi yang mendorong Jawa Tengah menjadi lebih maju. Ganjar pertama kali memimpin Jateng pada tahun 2013. Prestasi Ganjar di antaranya menggencarkan reformasi birokrasi agar lebih efektif, efisien, cepat, mudah dan murah. Salah satu upaya yang dilakukan dalam bentuk promosi terbuka, atau lelang jabatan, dimana sistem ini baru dilaksanakan di Provinsi Jateng. 

Melalui sistem promosi terbuka, diharapkan muncul budaya baru dalam berkompetisi untuk meraih jabatan strategis. Sebuah kebiasaan persaingan yang sehat tanpa adanya permainan kotor dalam permainan dalam instansi pemerintahan. Dalam pelaksanaannya, dibentuk tim independen dan melibatkan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Kini banyak pejabat yang kini berada di top level organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Jateng berasal dari pelosok daerah. Hal ini guna pemerataan jabatan dalam instansi di Jawa Tengah.

Ganjar selalu mengingatkan pentingnya integrasi yang juga tercermin dari slogan 'Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi'.  Ganjar merevolusi mindset birokrat, dengan menanamkan pola pikir aparatur pemerintahan adalah pelayan rakyat. Melalui kebijakan itu pula, Ganjar ingin agar pimpinan menjadi contoh.

Pada era teknologi saat ini, penetrasi internet membuat masyarakat semakin familiar dengan media sosial. Oleh karena itu, pemerintahan harus menjalankan birokrasi kekinian yang cepat dan efisien untuk memuaskan para masyarakat dengan pelayanan yang terbaik.

Prestasi Ganjar berikutnya adalah mendorong birokrasi di Pemprov Jateng memanfaatkan teknologi, baik melalui kanal media sosial dan aplikasi layanan. Ganjar mewajibkan setiap OPD memiliki akun medsos terverifikasi. Tujuannya, untuk menampung keluhan warga dan menindaklanjutinya.  Hal ini tak luput dari pantauan Ganjar yang memang aktif bermedia sosial, sebagai kanal komunikasi dan pelaporan.  Dengan cara itu, masyarakat bisa mengadukan tentang pelayanan publik, tanpa birokrasi berbelit. Ketika menerima aduan, Ganjar mewajibkan dinas terkait merespons dan memperbaiki layanan maksimal 1X24 jam.

Prestasi Ganjar Pranowo selanjutnya adalah inovasi layanan. Keseriusan ditunjukkan dengan membentuk Perda Nomor 3 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Inovasi Daerah. Setiap tahun, terdapat ratusan aplikasi layanan yang diikutkan dalam kompetisi inovasi tingkat provinsi.

Aplikasi-aplikasi tersebut diciptakan para pegawai guna memudahkan akses pelaporan dan mobilitas komunikasi masyarakat dengan pemerintah. Beberapa inovasi Pemprov Jateng yang memperoleh penghargaan adalah Tele Apik RSUD Margono Soekarjo, Payjem Pas Ngamuk RSJD Surakarta dan Apem ASI DPU Cipta Karya Jateng. Ada pula aplikasi layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor Sakpole. Di bidang investasi ada layanan perizinan melalui OSS.

Selain itu, Ganjar juga membentuk Government Resources Management System (GRMS). GRMS merupakan sistem aplikasi terintegrasi, di antaranya e-budgeting, e-project planning, e-HSB, e-penatausahaan, e-delivery, e-controlling dan e-monev. Dengan sistem ini diharapkan monitoring dan evaluasi kinerja birokrasi dapat dilakukan dan dimanfaatkan dengan baik guna kepentingan masyarakat Jawa Tengah.

Berbagai upaya Ganjar ternyata banyak menuai apresiasi. Pada 2019 Jateng memborong 22 penghargaan pada ajang Top 99 Inovasi Pelayanan Publik. Tidak hanya sekali, prestasi ini kemudian berlanjut pada 2020 dan 2021. Hal ini karena tata kelola pemerintahan yang baik, dan mampu terlaksana dari program-program kerja yang dicanangkan Ganjar berbuah manis untuk Jateng.

Capaian Indeks Reformasi Birokrasi di Jateng mencatatkan kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 mencapai 60,09, tahun 2015 tercatat 62,22, tahun 2016 naik menjadi 73,76 dan pada tahun 2017 mencapai 76,53. Tidak hanya itu, capaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (Sakip) Pemprov Jateng mendapatkan nilai A. Tercatat, pada 2014 capaian Sakip Jateng hanya 70,66 yang notabene mendapat nilai B berubah menjadi 80,18 di tahun 2018.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengapresiasi kinerja Pemprov Jateng dalam pengelolaan Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) pada 2020 lalu. Selain itu, Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pun diapresiasi KPK. 

Ganjar juga berhasil membawa nama Jawa Tengah dengan meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya tahun 2020 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk keempat kalinya berturut-turut. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat atas komitmen dan peran pemerintah daerah dalam pembangunan sektor perempuan dan anak, khususnya melalui strategi kesetaraan gender. Jateng menjadi yang terbaik karena mendapatkan penghargaan kategori mentor, penghargaan tertinggi dalam kategori Anugerah Parahita Ekapraya.

Sederet program Ganjar di bidang kesehatan. Untuk diketahui, Ganjar memang dinilai sangat peduli pada kesehatan warganya. Kepedulian tersebut terlihat dari beberapa program kesehatan yang ditelurkan Ganjar. Dalam keterangan tertulisnya kepada media, Rabu (22/6/2022), Pemprov Jateng membeberkan beberapa program kesehatan yang telah ditelurkan Ganjar.

1. Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng)

Diberlakukan sejak 2015, gerakan 5Ng telah berhasil menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Jateng.

Data riset soal stunting di Jateng tercatat, pada 2013 atau di masa awal Ganjar menjadi gubernur, stunting di provinsi ini mencapai 37 persen. Jumlah itu turun pada 2018 menjadi 31 persen. Sementara pada 2021, stunting di Jateng turun menjadi 19,9 persen.

Artinya, Ganjar telah berhasil membawa Jateng melampaui target Suistainable Development Goals (SDGs) yang menargetkan angka stunting harus di bawah 20 persen tahun 2030. Adapun Presiden Jokowi sendiri menargetkan angka stunting harus di 14 persen.

2. Jo Kawin Bocah

Pencegahan stunting juga tak hanya berfokus pada ibu hamil. Ganjar menyadari, pernikahan dini yang masih tinggi juga berdampak pada stunting.

Menurut Ganjar, selain mengganggu kesehatan anak secara fisik maupun psikis, pernikahan dini tak dimungkiri juga mengganggu tumbuh kembang anak. Tidak hanya itu, jika terjadi kehamilan, akan meningkatkan risiko bayi lahir berkondisi stunting.

3. Jogo Tonggo

Jogo Tonggo atau menjaga tetangga adalah gerakan yang mengedepankan partisipasi aktif warga untuk saling menjaga dari penularan Covid-19.

Jika ada yang terinfeksi virus corona, warga dapat saling menjaga dengan memberikan perhatian, dan tidak memberikan stigma pada mereka yang tertular.

Pada pelaksanaannya, Jogo Tonggo mencakup dua hal, yaitu jaring pengaman sosial dan keamanan, serta jaring ekonomi. Masyarakat otomatis saling bantu ketika ada warga yang sakit.

Implementasi prigram ini pun diadaptasi di berbagai bidang. Mulai dari Jogo Santri, Jogo Pasar, Jogo Kantor, dan Jogo Plesiran. Terkini adalah Jogo Ternak untuk penanganan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak. Melalui satuan tugas (Satgas) dari sekian banyak ‘Jogo’ inilah, Ganjar mengajak masyarakat lebih awas pada lingkungan.

Selain itu Ganjar juga telah menorehkan sederet prestasi dan inovasi dalam bidang pendidikan yang selalu mendapat perhatian khusus. Berikut kebijakan Ganjar di bidang pendidikan:

1. Sekolah Asrama Gratis

Ganjar membangun SMK Negeri Jateng, sekolah asrama gratis yang khusus diperuntukkan bagi siswa miskin. Model sekolah ini rupanya hanya ada satu di Indonesia. Berdiri sejak Juni 2014, sekolah ini ada di tiga daerah yakni Kota Semarang, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Purbalingga. Setelah berhasil di tiga daerah itu, mulai tahun 2022, dijalankan sekolah serupa dengan sistem semi-boarding di 15 daerah.

Sekolah ini juga menyediakan fasilitas asrama, selain itu untuk kebutuhan sehari-hari siswa semua ditanggung penuh oleh pemerintah provinsi. Para siswa juga mendapatkan seragam maupun perlengkapan sekolah.

Pendidikan yang merata rupanya memang menjadi cara Ganjar mencabut akar kemiskinan di Jawa Tengah. Banyak lulusan dari SMK Negeri Jateng kini telah bekerja di perusahaan-perusahaan bonafide. Mereka kemudian bisa membantu mengirimkan uang bulanan untuk orang tua, menjamin fasilitas kesehatannya, hingga membangun rumah.

2. Bebaskan Biaya SPP

Sejak 2020, Ganjar membebaskan biaya SPP bagi seluruh siswa SMA/SMK/SLB Negeri di Jateng. Sekolah-sekolah itu digelontorkan anggaran Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) agar biaya pendidikan tidak lagi dibebankan pada siswa. Untuk tahun 2022 ini saja, Pemprov Jateng mengalokasikan anggaran BOP sebesar Rp769.714.070.000.

Tak hanya sekolah negeri, rupanya sekolah swasta juga tidak luput dari perhatian Ganjar. Mereka mendapat bantuan Bosda (Bantuan Operasional Sekolah Daerah). Untuk tahun ini anggaran Bosda sekolah swasta mencapai Rp159.431.400.000. Anggaran tersebut untuk 607.021 siswa dari 1917 sekolah.

3. Sekolah Virtual

Nah, program yang satu ini memang menjadi idaman bagi mereka yang putus sekolah dan ingin melanjutkan pendidikan lagi. Tidak peduli tua, muda, semua bisa ikut bergabung. Ya, sekolah virtual ini memang diinisiasi Ganjar untuk mewujudkan pendidikan yang merata agar mereka punya masa depan yang lebih baik.

Menariknya, sekolah ini menerapkan belajar mengajar yang fleksibel. Jadwalnya pun bisa disesuaikan supaya tidak mengganggu aktivitas utama para siswa yang kebanyakan sudah bekerja.

Para siswa adalah warga Jawa Tengah yang sebagian besar kini merantau di berbagai kota. Ada yang menjadi asisten rumah tangga di Jakarta, bekerja karyawan pabrik di Kalimantan, bahkan ada yang TKI di Malaysia. Namun di tengah kesibukan itu, mereka tetap bisa mengikuti sekolah virtual dengan senang hati.

Selain tanpa biaya alias gratis, para siswa juga mendapatkan ijazah SMA resmi, sama dengan sekolah formal lainnya. Bahkan, mereka mendapatkan fasilitas penunjang pendidikan seperti handphone, paket internet, dan beasiswa.

4. Sejahterakan Gaji Guru Honorer

Bicara soal pendidikan, tentu saja keberadaan pengajar tidak bisa dikesampingkan, terutama soal kesejahteraannya. Gubernur Ganjar menetapkan honorarium seluruh Guru Tidak Tetap (GTT) di satuan pendidikan SMA, SMK, dan SLB Negeri sesuai UMK daerah ditambah 10 persen. Kalau dulu mereka hanya menerima Rp200 ribu, kini ada yang bisa Rp2,3 juta perbulan atau bahkan lebih.

Sedangkan untuk Pegawai Tidak Tetap (PTT) di satuan pendidikan, mendapatkan hak sesuai UMK masing-masing.

Anggaran gaji GTT maupun PTT ini berasal dari APBD Pemprov Jateng. Tahun lalu anggarannya kurang lebih Rp527,4 miliar untuk mengcover gaji 5.739 guru SMA, 6.543 guru SMK, dan 584 orang pengajar di SLB. Selain itu juga untuk 8.580 pegawai tidak tetap se-Jateng.

5. Sejahterakan Guru Agama Non Formal

Aktivitas keagamaan juga tidak lepas dari perhatian Ganjar Pranowo. Selain sarana dan prasarana, kini pengajar agama juga diperhatikan dengan pemberian insentif pada para guru agama non formal. Insentif tersebut diberikan untuk pengajar agama Islam di Madrasah Diniyah, Pondok Pesantren dan TPQ, Sekolah Minggu (Kristen/Katolik), Pasraman (Hindu), dan Vijjalaya (Buddha).

Ada sebanyak 211.123 orang pengajar keagamaan di Jateng yang menerima insentif itu, dengan total anggaran yang dialokasikan mencapai Rp253,8 miliar.

6. Pendidikan Antikorupsi


Jawa Tengah menjadi provinsi pertama di Indonesia yang menerapkan kurikulum antikorupsi. Sejak 5 April 2019, pendidikan antikorupsi diatur melalui Pergub No 10 Tahun 2019 tentang Implementasi Pendidikan Anti Korupsi di Jawa Tengah.

Kurikulum ini pertama diterapkan di 23 SMA Negeri sederajat. Pada Agustus 2019 sudah diikuti 367 SMA sederajat negeri dan swasta. Pada September 2019 diikuti dari jenjang SD hingga SMA negeri dan swasta.

Selain itu, bupati/wali kota se-Jateng juga telah menandatangani kesepakatan penerapan pendidikan anti korupsi. Dalam pelaksanaannya, program ini didampingi oleh KPK.

7. Pemberdayaan Pemuda di Tingkat Desa

Program Pengembangan Kepedulian dan Kepeloporan Pemuda (PKKP) merupakan salah satu upaya Ganjar untuk mengurangi pengangguran dan menggerakkan kelompok kewirausahaan pemuda di pedesaan. Program ini dipelopori oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah.

Harapannya, pemuda desa yang didampingi dapat bangkit melakukan kegiatan inovatif dan produktif melalui kelompok usaha/kewirausahaan sehingga desa menjadi inspirasi pembaharuan dan perubahan secara Nasional.

8. Pendidikan Inklusif

Pemprov Jateng serius menjamin pendidikan yang setara dan merata bagi seluruh anak di Jateng. Hal ini dibuktikan melalui program inklusi di sekolah dengan menyediakan guru pendamping bagi siswa berkebutuhan khusus juga sarana dan prasarana yang ramah disabilitas.

Selain itu, selama pelaksanaan pendaftaran peserta didik baru (PPDB), terdapat jalur offline pendampingan khusus untuk rekan-rekan difabel.

9. Gubernur Mengajar

Gubernur Mengajar merupakan salah satu program Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dilakukan sejak awal menjabat 2013 silam. Program ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Ganjar pada dunia Pendidikan.

Ganjar datang menyambangi sekolah-sekolah di jateng dan berdialog langsung dengan para siswa baik tentang pengetahuan politik, antikorupsi, tanggap bencana, hingga antiradikalisme.

Tujuannya sederhana yaitu untuk memberikan motivasi kepada para siswa. Lebih tepatnya terobosan ini untuk membangun dan memotivasi para remaja berbakat di berbagai bidang di wilayah pemerintahannya.

10. Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi

Jateng sudah menerapkan pendidikan vokasi sejak cukup lama. Pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mempercepat implementasi link and match antara dunia pendidikan dengan dunia industri dan dunia kerja (IDUKA).

Ganjar pun telah memprakarsai kerja sama Pemprov Jateng dengan Kawasan Industri Kendal (KIK). Ia menawarkan sistem ijon kepada perusahaan atau pelaku industri di KIK dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sehingga, lulusan SMK di Jawa Tengah bisa memenuhi kebutuhan tenaga kerja perusahaan di KIK.

Ini juga dilakukan di hampir semua sekolah kejuruan negeri di bawah kewenangan pemerintah provinsi. Siswa benar-benar disiapkan untuk masuk dan sesuai dengan permintaan perusahaan.

Demikianlah ulasan soal prestasi ataupun inovasi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di bidang pendidikan. Keseriusannya untuk membenahi bidang pendidikan membuahkan hasil yang patut dibanggakan serta didukung dengan penuh keyakinan.

Share:

0 comments:

Post a Comment

Header Ads

Weather (state,county)

BTemplates.com

Powered by Blogger.

Search This Blog

Blog Archive

Recent

Comments

Tags

Ads

Random Posts

Recent in Sports

Social

Facebook

Popular

Labels

Blog Archive