JAKARTA- Beredar di media sosial sebuah video yang menampilkan seseorang tengah ditendang berkali-kali tepat pada bagian muka dan leher.
Dalam video tersebut pengunggah menarasikan tenaga kerja asing (TKA) asal Cina menganiaya tenaga kerja Indonesia alias pekerja lokal.
Kabar tersebut disebarkan melalui aplikasi percakapan WhatsApp dengan narasi sebagai berikut:
"BEGINILAH PERLAKUAN TKA CINA RRC MENGHAJAR Tenaga Kerja Lokal, Tapi kenapa pribumi masih tetap diam? Usir Cina di seluruh polosok Indonesia. Kalau sdh begini apa gak kasihan pekerja pribumi tidak ada perlindungan, Rezim Jokowi membiarkan penindasan dan penyiksaan yang dialami pekerja pribumi."
Dari penelusuran Turnbackhoax--jaringan Suara.com, narasi yang dikirimkan bersamaan dengan video tersebut tidak sesuai fakta.
Peristiwa itu bukan terjadi di Indonesia, melainkan di Muang Samut Sakhon, Thailand. Melansir dari dailynews.co.th dalam artikelnya yang berjudul “Order to punish the company. Brutal loan.
Kicking the neck – beating his subordinates to the point of death” yang terbit pada 2 Desember 2020, dijelaskan jika video yang beredar merupakan kejadian di kantor cabang perusahaan pinjaman wilayah Muang Samut Sakhon, Thailand.
Berdasarkan pada keterangan yang diberikan oleh kepolisian Bang Sai, Provinsi Nonthaburi, dijelaskan jika kejadian tersebut merupakan peristiwa lama yang terjadi sekitar empat tahun lalu.
Kejadian tersebut merupakan peristiwa di mana perusahaan geng penagih utang tengah menendang dan memukuli bawahannya lantaran gagal dalam menagih utang dari perusahaan lain.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim pada video terkait dengan TKA Cina menghajar pekerja lokal tidak benar adanya lantaran bukan terjadi di Indonesia melainkan di Thailand.
Dengan demikian, video tersebut masuk ke dalam hoaks dengan kategori konteks yang salah.
0 comments:
Post a Comment