JAKARTA- Kawasan Gresik di Pantai Utara Jawa akan menjadi pusat pengolahan konsentrat tembaga dan emas yang dihasilkan dari 'Gunung Emas' di Papua oleh Freeport. Pusat pengolahan tembaga dan emas ini berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik.
KEK Gresik terletak di kabupaten Gresik provinsi Jawa Timur yang menghadap ke selat Madura, KEK Gresik memiliki keunggulan geografis berupa adanya pulau Madura sebagai natural break water yang menjadikan KEK Gresik sebagai Kawasan industri yang bebas tsunami dan gempa.
KEK Gresik ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah nomor 71 tahun 2021 dengan kegiatan utama berupa industri smelter nikel dan baja, elektronik, petrokimia, dan energi, yang diteken oleh Presiden Jokowi.
Hingga tahun 2030, KEK Gresik diperkirakan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 199.818 orang. Peningkatan tenaga kerja tersebut juga diharapkan memberi manfaat kegiatan ikutan(multiplier effect) pada lingkungan sekitar.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) ground breaking PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, 12 Oktober 2021.
PT. Freeport Indonesia (PTFI) merupakan anchor tenant KEK Gresik dengan investasi pembangunan smelter mencapai Rp 42 triliun dengan off takers ekspor maupun domestik yang akan berkontribusi positif terhadap nilai export Indonesia maupun substitusi import.
Investasi dari PTFI tersebut termasuk pembangunan fasilitas pemurnian tembaga baru dengan desain kapasitas single line terbesar di dunia yang menggunakan teknologi tinggi.
Kapasitas smelter yang dibangun ini nantinya mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahunnya. Terdapat pula precious metal refinery (PMR) yang menghasilkan rata-rata 35 ton emas dan dapat menjadi substitusi impor emas yang dilakukan oleh ANTAM. Keberadaan PTFI diharapkan akan menjadi daya tarik bagi industri - industri lain dan industri turunan tembaga untuk berinvestasi di KEK Gresik.
0 comments:
Post a Comment