SANGATTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan menyambangi Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) pada 28 September 2022 nanti.
Kabar kedatangan ini terungkap setelah surat undangan Pemkab Kutim ke Presiden Jokowi mendapat balasan dari Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno beberapa waktu lalu.
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman mengaku memang mengirim surat undangan pada nomor satu di Republik Indonesia ini.
Undangan itu atas permintaan dari kelompok tani binaan Koperasi Taruna Mandiri (TBN) di Kecamatan Kaubun sebagai pelaku ekspor pisang kepok ke berbagai negara.
"Tanggal 28 September ini Presiden RI Joko Widodo akan datang ke Kecamatan Kaubun, untuk bertemu langsung dengan TBN," kata Ardiansyah Sulaiman.
Presiden Jokowi dijadwalkan akan melepas ekspor pisang kepok yang sekian kalinya ke beberapa negara.
"Pak Presiden nanti akan melepas ekspor pisang kepok yang kesekian kali ke beberapa negara. Ini tentu akan kita manfaatkan untuk menyampaikan beberapa pembangunan," ungkapnya.
Menurutnya dari ekspor pisang gepok ini bisa meraup untung hingga miliaran rupiah. Hal ini diyakini sangat menarik minat Presiden Jokowi hingga ingin berkunjung ke Kutim.
Sebab, lanjut Ardiansyah, Kabupaten Kutim juga telah menjalankan instruksi ekspor. Bahkan nilai ekspor melebihi target yang diberikan Presiden.
Di mana dalam kurung waktu tiga bulan saja, Kutim sudah dua sampai tiga kali ekspor pisang.
Untuk diketahui sejak Januari hingga September 2021 lalu, Koperasi TBM di Kaubun telah berhasil mengekspor 865 ton pisang kepok dan menghasilkan omset hingga Rp12.512 miliar.
"Pengiriman terbanyak terjadi pada Agustus dan September. Mencapai 160 ton dengan tujuan ekspor ke Kanada," imbuhnya
Sedangkan untuk nilai saksinya mencapai Rp3.840 miliar. Data yang dimiliki TBM mencatat perkebunan pisang kepok di Kaubun mencapai 1.700 hektar.
Kebun itu dikelola Koperasi TBM. Sesuai informasi yang diterima, setiap bulan para petani di kecamatan ini berhasil mendistribusikan 96,1 ton pisang kepok ke lima negara, yakni Kanada, Malaysia, Pakistan, Yunani dan Taiwan.
0 comments:
Post a Comment