JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bahwa ancaman penyakit yang bersumber dari hewan ke manusia akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Maka dari itu perlu menyiapkan early warning zoonosis agar mengurangi ancaman pada manusia.
"Penyakit zoonosis diprediksi akan terus meningkat. Maka harus dipelajari ilmunya lalu kembangkan pengetahuan," kata Jokowi dalam Pembukaan Dies Natalis Ke-59 Institut Pertanian Bogor secara virtual pada Kamis, 1 September 2022.
Bila pengetahuan tentang penyakit bersumber dari hewan terus dipelajari dan dikembangkan, ketika dihadapkan penyakit tersebut maka Indonesia sudah siap. Lalu, bisa dilakukan upaya yang tepat guna mengurangi ancaman yang membahayakan manusia.
"Selain itu, menekan risiko atas dampak yang diakibatkan," kata Jokowi.
Jokowi berkata Indonesia harus mempelajari ilmu mengenai zoonosis. Dia ingin perguruan tinggi berperan untuk menekan dampak dari kemunculan zoonosis di masa depan.
"Kita harus pelajari ilmunya, kembangkan pengetahuannya untuk mengurangi ancaman yang membahayakan kesehatan manusia dan menekan risiko atas dampak yang diakibatkan," ujar Jokowi.
Sebelumnya, dunia dilanda pandemi karena penyakit Covid-19. Hampir tiga tahun berlalu, pandemi belum juga dinyatakan usai.
Sekitar 608 juta kasus Covid-19 dilaporkan di seluruh dunia hingga saat ini. Sebanyak 6.496.426 orang meninggal dunia karena penyakit ini.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan Covid-19 disebabkan SARS-CoV-2, virus zoonotic. Akibatnya, penyakit ini bisa menular kepada manusia dan hewan.
Saat ini di dunia diperkirakan sekitar 60 persen penyakit menular dan 75 persen penyakit baru bersifat zoonosis seperti disampaikan Mantan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Profesor Tjandra Yoga Aditama.
Menurut Tjandra, penanganan utama dalam penanganan zoonosis harus lewat pendekatan One Health.
"Penanganan utama zoonosis adalah melalui pendekatan One Health yang saya usulkan istilah bahasa Indonesia sebagai 'Kesehatan, satu bersama', yaitu pendekatan kolaboratif dalam pelayanan kesehatan manusia, hewan dan lingkungan yang dilaksanakan secara terpadu," kata Tjandra dalam pesan teks ke awak media.
Zoonosis adalah penyakit infeksi yang ditularkan dari hewan, terutama vertebrata, ke manusia.
Tjandra menjelaskan, patogen yang ditularkan dapat dalam bentuk virus, bakteri atau parasit.
Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan hewan domestik, pertanian atau hewan liar, dan juga melalui makanan atau air. Dekatnya hubungan manusia dan hewan merupakan salah satu faktor.
Penyakit yang ditularkan bersumber dari hewan dapat saja berdampak ringan tapi dapat juga berat pada manusia. Bahkan bisa juga menimbulkan kematian.
Tjandra mengutarakan ada beberapa contoh penyakit zoonosis yang menimbulkan kematian di Tanah Air. Tiga diantaranya adalah COVID-19, Flu Burung, Antraks.
Lalu, ada juga Rabies yang di tahun 2022 ini sudah menimbulkan lebih dari 10 kematian di Bali.
Jika melihat data global, setiap tahun zoonosis menyebabkan ada 2,5 miliar kejadian penyakit. Lalu, ada 2,7 juta kematian per tahun di dunia akibat penyakit zoonosis.
0 comments:
Post a Comment