JAKARTA- Berbagai proyek prestisius telah dihadirkan Presiden Jokowi di Provinsi Sulawesi Utara. Setelah tahun 2022 lalu meresmikan tol Manado Bitung yakni tol terpanjang di Pulau Sulawesi. Kamis kemarin (19/11), Proyek Bendungan Kuwil Kawangkoan (Kukaw) yang menelan anggaran total 1,9 triliun telah diresmikan Presiden Jokowi.
Tak berhenti di situ, Presiden Jokowi pun dijadwalkan hari ini akan meresmikan Rusun Kejati dan Manado Beach Walk, serta mengunjungi Pulau Bunaken.
Kegiatan Peresmian dan Kunjungan Presiden di Sulut bahkan diagendakan selama dua hari. Ini menandakan betapa penting dan strategisnya Sulut dimata Presiden.
Menurut Akademisi Universitas Sam Ratulangi Prof. Dr. Ir. Rene Charles Kepel, DEA. Bendungan Kukaw yang baru diresmikan Presiden ini memiliki banyak manfaat bagi masyarakat Sulut.
“Bendungan Kukaw ini multi fungsi, dapat mencegah banjir dan air baku dan juga ada pariwisatanya, artinya pemerintah mendapatkan Benefit dari pariwisata seperti pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja yaitu indikator makro dalam pembangunan dan penuntasan kemiskinan,” Kata Kepel.
Lanjutnya, masyarakat daerah sekitar pun mendapat Imbasnya yakni keuntungan dari segi pendapatan.
“Nah, pelaku usaha UMKM disekitar mendapatkan Profit atau keuntungan dengan meningkatnya perkonomian. Dimana ujungnya pada kesejahteraan masyarakat” Jelas Profesor dari Universitas Sam Ratulangi ini.
Kepel pun mengapresiasi kehadiran Presiden Jokowi di pasar tradisional dan Pusat Perbelanjaan dan mengatakan bahwa kehadiran itu dapat secara langsung memotivasi masyarakat secara langsung.
“Terkait kunjungan ke pasar tradisional itu menandakan kedekatan emosional dari Presiden kepada semua elemen masyarakat dan itu menandakan serta memberikan semangat bahwa negara hadir di tengah masyarakat walaupun itu masyarakat kecil pedagang di pasar”, Terang Kepel
Prof. Kepel pun mengharapkan dengan kehadiran Presiden Jokowi di daerah Nyiur Melambai ini dapat menggerakkan sektor Pertanian, Pangan dan Sektor Pariwisata.
“Yang diharapkan dari kehadiran Presiden di Sulut yakni agar menggerakkan sektor pertanian, tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan dengan mendapatkan value addednya” Urainya.
Sedangkan sektor pariwisata, menurutnya dimana bidang ini melibatkan banyak tenaga kerja.
“Jadi ujungnya adalah kesejahteraan, karena sektor-sektor ini yg bertahan pada masa pandemi dan ketika ini ditingkatkan maka akan memberikan multipel efek pada sektor yang lain seperti industri, transportasi, perhotelan. Jadi ujung-ujungnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat” Urai Kepel.
Terpisah, Aliansi Masyarakat Anti Korupsi (AMAK) Sulut melalui Ketuanya Dr. Sunny Rumawung memberikan apresiasi kepada Presiden Jokowi atas capaian pembangunan PSN di Sulut khusunya Penataan Pantai Malalayang sambil berharap dengan adanya kawasan wisata pantai Malalayang dan Bunaken dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“AMAK memberikan apresiasi kepada Presiden Jokowi yang akan meresmikan proyek penataan pantai Malalayang maupun penataan pantai Bunaken dan berharap lokasi pariwisata tersebut, dapat meningkatkan taraf hidup khususnya masyarakat lokal didaerah tersebut.
Meski demikian, Rumawung berpesan untuk Pemerintah Kota agar mengelolah kawasan wisata tersebut secara profesional dan menyentuh masyarakat kecil serta berpihak UMKM.
“Hanya saja kami mengingatkan kepada Pemkot Manado maupun Pemprov Sulut agar pengelolaan tempat tersebut dilakukan dengan profesional dan berkelanjutan. Jangan sampai setelah diresmikan kemudian terbengkalai. Harus ada aturan yg ketat juga terhadap para penjual ditempat tersebut agar benar-benar dikhususkan bari para UMKM dan bukan para pemilik modal besar. Hal ini bertujuan agar masyarakat kecil mendapatkan dampak positif dari proyek pariwisata tersebut yang notabene dibiayai melalui APBN”, Ungkap Rumawung.
0 comments:
Post a Comment