PRESIDEN- Joko Widodo banyak membangun infrastruktur di berbagai wilayah, termasuk Papua. Kemajuan Papua belakangan ini mengalami perkembangan cukup pesat seiring dengan adanya berbagai proyek infrastruktur.
Tak hanya proyek baru, Presiden ke-7 RI ini juga tercatat juga turut melanjutkan proyek infrastruktur yang mangkrak di era pimpinan negara sebelumnya.
Melansir dari YouTube Channel BedaNggak, dan beberapa sumber lain yang ditulis jurnalis, berikut ini ragam proyeknya :
1 . Proyek jalan yang menghubungkan Provinsi Papua dan Papua Barat ini sebenarnya dicanangkan di era Presiden SBY. Namun, sempat mangkrak kala itu. Kemudian, pembangunan jalan Trans Papua dilanjutkan oleh Presiden Jokowi.
Laman Tempo.co mewartakan, hingga kini proyek jalan sepanjang 3.462 Km tersebut masih menyisakan 183 Km yang belum tembus.
Pemerintah melalui Kementerian PUPR bakal menyelesaikan secara bertahap pembangunan koridor Jayapura-Oksibil untuk Ruas Keerom-Batom.
2 . Infrastruktur Papua yang dibangun Jokowi-Istora Papua Barat selanjutnya adalah delapan sarana olahraga untuk gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX. Proyek sarana olahraga itu meliputi, arena akuatik, Istora Papua Bangkit, Arena Sepatu Roda, hingga kawasan Kampung Harapan.
Dikutip dari laman Liputan6.com, salah satu sarana olahraga, yakni Istora Papua Bangkit menelan biaya pembangunan hingga Rp257,5 miliar.
3 . Jembatan Yousefa, Landmark baru Jayapura ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 28 Oktober 2019 lalu. Jembatan ini menjadi jembatan pertama di Indonesia yang didesain dengan tujuan wisata. Dengan adanya jembatan ini, Kota Jayapura menjadi pintu gerbang yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Papua Nugini. Jembatan ini akan memudahkan masyarakat yang ingin ke kawasan Koya atau Arso yang menjadi lokasi pengembangan industri di masa mendatang.
Untuk diketahui juga, pembangunan jembatan Holtekamp juga menjadi jembatan pertama yang dikapalkan secara utuh dan terjauh karena menempuh jarak 3.200 km dengan waktu 28 hari perjalanan. Jembatan sepanjang 1328 meter ini berada diatas Teluk Youtefa yang menghubungkan Kota Jayapura dengan Distrik Muara Tami di Provinsi Papua. Nantinya waktu tempuh dari Kota Jayapura menuju perbatasan Skouw lebih cepat dari semula 2,5 jam menjadi 60 menit.
Menurut Presiden Jokowi, harapannya jembatan ini akan menumbuhkan titik perekonomian baru di Jayapura dan sekitarnya karena dapat memperpendek jarak antara kota Jayapura dan Skouw hingga memangkas waktu separuhnya dari 2,5 jam menjadi 1 jam. Menurut informasi, Jembatan Yousefa yang memiliki panjang bentang utma 732 meter ini menghabiskan biaya pembangunan sebesar Rp1,87 triliun.
4 . Rumah sakit LB Moerdani, berdasarkan keterangan di laman resmi Presidenri.go.id, fasilitas ini dihadirkan untuk memberikan pelayanan kesehatan masyarakat. Rumah sakit tersebut dibangun dengan kapasitas 111 tempat tidur untuk pasien. Selain itu, rumah sakit ini juga dilengkapi dengan laboratorium, IGD, kamar operasi, dan radiologi serta ruang farmasi.
5 . Bandara Sentani terletak di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura dan berjarak kurang lebih 40 km dari pusat Kota Jayapura. Bandara ini menjadi bandara terbesar di Papua dan hubungan utama menuju wilayah pedalaman Papua. Sebelumnya bandara ini merupakan bandara kelas I yang akhirnya dilakukan sejumlah pembenahan terhadap beberapa fasilitas seperti memperpanjang runway, memperluas lahan parkir, apron, dll. untuk menunjang target menjadi bandara Internasional yang telah diresmikan pada 2017 lalu.
Selain itu, dalam pengubahan menjadi bandara Internasional, ada beberapa pengembangan yang dilakukan yakni pengembangan terminal kedatangan, keberangkatan domestik dan internasional, custom, karantina dan sejumlah fasilitas lain.
6. Pembangunan jalan perbatasan Indonesia - Papua Nugini. Saat ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melakukan pembangunan jalan perbatasan Indonesia - Papua Nugini dari Merauke hingga Jayapura di Provinsi Papua sepanjang 1.098.
Dikutip dari pu.go.id Pembangunan perbatasan ini juga merupakan rencana Presiden Joko Widodo dalam membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan serta membuka keterisolasian daerah terpencil, mengurangi biaya kemahalan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Salah satu ruas jalan perbatasan yang dikerjakan adalah Jalan Oksibil–Towe Hitam–Ubrup–Jayapura sepanjang 5,52 km. Pekerjaan pembangunan mulai dari KM 15.5 hingga KM 21.2 di Kabupaten Pegunungan Bintang. Tantangan dalam pembangunan jalan perbatasan di Papua adalah kondisi alam yang masih berupa hutan, pegunungan, dan cuaca. Disamping itu ketersediaan material konstruksi juga terbatas di Papua. Rencananya perbatasan ini akan rampung pada akhir tahun 2019 mendatang.
7. Infrastruktur kelistrikan di Papua dan Papua Barat. Selain infrastruktur jalan dan juga jembatan, Presiden Joko Widodo juga membangun enam infrastruktur yang telah diresmikan pada oktober 2016 lalu. Antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Orya Genyem 2x10 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro Prafi 2x1 25 MW, Saluran Udara Tegangan Tinggi 70 kilovolt Genyem-Waena-Jayapura sepanjang 174,6 kilo meter sirkit.
Selain itu, ada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kilo Volt Holtekamp-Jayapura sepanjang 43,4 kilo meter sirkit, Gardu Induk Waena-Sentani 20 Megavolt Ampere dan Gardu Induk Jayapura 20 Megavolt Ampere.
Nah, itulah deretan infrastruktur Papua yang dibangun Jokowi selama dua periode kepimpinannya.
0 comments:
Post a Comment