JAKARTA- Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan meresmikan proyek strategis nasional Kereta Api Makassar-Parepare segmen I pada akhir Oktober nanti. Kereta api itu menghubungkan Stasiun Barru hingga Stasiun Maros sepanjang 71 kilometer.
Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan menyebut rencana peresmian jalur kereta oleh Jokowi sudah dibicarakan dalam beberapa kali rapat pimpinan bersama Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Ya betul, ada beberapa rapat pimpinan yang memverifikasi itu," kata Kepala Subbagian Tata Usaha Balai Pengelola Kereta Api saat dihubungi, Jumat, 26 Agustus 2022. Hasbudi belum bisa memastikan tanggal pasti peresmian karena masih bersifat tentatif mengingat pengerjaan di lapangan terus berjalan.
Sebelumnya, Kepala Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan Andi Amanna Gappa optimistis pembangunan jalur kereta api tersebut masih sesuai jadwal pada Oktober 2022. Menurut dia, keberhasilan operasi kereta api secara tepat waktu memerlukan dukungan masyarakat dan pemerintah daerah. Sebab, selama ini proses panjang berlangsung dalam penyelesaian pengadaan tanah.
Dia menjelaskan pengoperasian jalur kereta api Makassar-Parepare Tahap I akan dibuka untuk angkutan penumpang pada ruas Stasiun Barru hingga Stasiun Marros sepanjang 71 kilometer. Sementara itu, angkutan barang akan beroperasi untuk ruas Stasiun Ramang-Ramang hingga Stasiun Garongkong sepanjang 80 kilometer.
Secara bertahap, pengoperasian akan diteruskan untuk angkutan barang pada ruas Tonasa-Garongkong sepanjang 57 kilometer. Sedangkan untuk angkutan penumpang pada ruas Stasiun Palanro hingga Stasiun Mandai akan beroperasi sepanjang 102 kilometer pada Maret 2023.
Hasbudi menjelaskan ada sedikit perbedaan pengelolaan untuk Kereta Api Makassar-Parepare karena disesuaikan dengan Undang-undang Perkeretaapian. Sesuai beleid, operator sarana dan prasarana dipisah. Operator sarana ialah PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan perusahaan daerah.
Sementara itu, operator prasarana, seperti urusan tiket menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha, melibatkan PT Borsya Digital Smartindo. Kontrak kerja sama sudah diteken dengan Dirjen Perkeretaapian. "Jadi akan menjadi operator prasarana, untuk memelihara sekian tahun, jadi terpisah (dengan operator sarana)," kata dia.
Sementara itu untuk stasiun, Balai Pengelola Kereta Api akan ikut terlibat. Beda halnya dengan stasiun di Jawa yang dikelola PT KAI. "Karena kami dibentuk sebagai Balai Pengelola, kalau di Jawa Sumatera itu BTP (Balai Teknik Perkeretaapian)," ujarnya.
Tempo mengkonfirmasi rencana peresmian Kereta Api Makassar-Parepare kepada Kepala Staf Presiden Moeldoko yang mengurus proyek strategis nasional. Namun hingga berita in diturunkan, belum ada respons yang diberikan.
0 comments:
Post a Comment