PRESIDEN TURKI- Recep Tayyip Erdogan ditemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky hanya menggunakan kaos dan tanpa karpet merah di Istana Mariyinsky Ukraina (18/8).
Pertemuan Zelensky dan Erdogan mengingatkan publik saat Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) bertemu Zelensky dengan kemeja rapi dan bentangan karpet merah.
Media asing mengulas perlakuan Zelensky pada dua kepala negara. Pada Presiden Erdogan, Zelensky memandang rendah sementara dia sangat menghormati Presiden Jokowi dengan karpet merahnya.
Kepada Zelensky, Erdogan menawarkan diri untuk memediasi antara Ukraina dan Rusia untuk mewujudkan perdamaian. Namun tawaran itu disambut dingin.
Dikutip jurnalis dari media Rusia Ahval News, Direktur Jenderal Dewan Urusan Internasional Rusia, Andrey Korkunov menuturkan sulit untuk menerima Turki sebagai perantara perdamaian.
“Berbicara tentang konflik Rusia-Ukraina, akan sulit bagi Turki untuk memainkan peran sebagai perantara yang objektif dan tidak memihak,” ujarnya.
Posisi Turki dirumuskan dengan cukup jelas: Turki pro-Ukraina, “Setidaknya sejak 2014 sudah begitu,” kara Andrey.
Oleh karena itu, sulit untuk mengharapkan bahwa Erdogan akan memiliki jarak yang sama dalam kaitannya dengan Putin dan Zelensky.
“Saya tidak yakin Turki akan mampu memainkan peran yang dibicarakan Presiden Erdogan,” ungkapnya, tidak seperti Jokowi yang benar-benar netral tanpa kepentingan.
0 comments:
Post a Comment