JAKARTA- Indonesia National Air Carrier Association (INACA) merespons arahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk menambah jumlah pesawat untuk menekan harga tiket pesawat. Arahan itu sebelumnya ditujukan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
“INACA dan Kadin Bidang Perhubungan ini merespons apa yang menjadi arahan Pak Presiden melalui Kementerian BUMN agar menambah kapasitas pesawat,” ujar Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja melalui sambungan telepon, Selasa malam, 23 Agustus 2022.
Namun, yang perlu menjadi catatan adalah sebetulnya maskapai baik BUMN maupun swasta selama ini bukannya tidak berupaya menambah kapasitas. Tapi ketersediaan pesawat-pesawat menjadi merupakan tantangan tersendiri karena dua tahun berhenti beroperasi.
“Tentu pesawat yang sudah lama berhenti harus juga masuk ke MRO (maintenance, repair, and over haul) agar bisa dites layak terbang kembali. Nah ini juga butuh proses dan waktu untuk dapat kapasitas angkutnya kembali seperti tahun 2019,” tutur Denon.
Hingga saat ini, Denon berujar, INACA dan Kadin Bidang Perhubungan telah membicarakan berbagai opsi dengan semua stakeholder. Salah satunya untuk mencari solusi agar percepatan dari penambahan kapasitas sesuai harapan Presiden Jokowi ini bisa terselenggara tidak terlalu lama dari sekarang.
“Karena ini kan perusahaan leasing atau lessor pemilik pesawat, mereka juga sekarang menghadapi permasalahan di mekanisme bisnis yang terdampak akibat Covid-19 itu,” ucap Denon.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir untuk segera menambah jumlah pesawat di maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Tujuannya untuk membuat harga tiket pesawat bisa kembali normal.
"Meski tidak mudah karena harga avtur International juga tinggi," kata Jokowi dalam rapat koordinasi nasional pengendalian inflasi di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2022.
Jokowi telah mendengar di lapangan adanya keluhan dari masyarakat soal tingginya harga tiket pesawat. Tak hanya Erick, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga diberi perintah yang sama. "Segera ini diselesaikan," kata dia.
Perintah diberikan Jokowi di tengah inflasi yang terus merangkak naik. Inflasi per Juli 2022 sudah menyentuh 4,94 persen (yoy), sudah melebihi sasaran atas pemerintah 3 persen plus minus 1 persen.
Salah satu pemicunya adalah inflasi volatile food yang mencapai 11,47 persen year on year (YoY), dari seharusnya maksimal 6 persen. Sementara inflasi administered prices, yang di dalamnya ada tiket pesawat, mencapai 6,51 persen YoY.
Selasa pekan lalu, Erick Thohir pun juga sudah mengungkapkan sejumlah langkah agar maskapai seperti Garuda dapat menstabilkan harga tiket pesawat. Ia menegaskan peran maskapai penerbangan milik BUMN agar menjadi motor yang mampu menyediakan tiket pesawat murah untuk rakyat.
Salah satu usaha adalah dengan mendorong maskapai seperti Garuda untuk menambah volume penerbangan. "Makanya kalau Garuda bisa lebih produktif lagi dalam jumlah pesawatnya sehingga pengurangan dari stabilitas harga tiket bisa diseimbangi," kata dia.
Erick juga berharap segera cairnya penanaman modal negara (PMN) untuk Garuda. Dengan modal tersebut Erick optimistis akan mampu membuat Garuda bersaing secara bisnis sekaligus mampu menjaga harga pesawat yang terjangkau bagi rakyat.
"Garuda dulu kita harap (PMN) segera cair, apalagi kita lihat industri penerbangan mesti kita jaga, apalagi harga tiket pesawat ini kan sangat mahal," ujar Erick.
Di sisi lain, rencana penambahan pesawat juga sudah diumumkan perusahaan sejak Juni lalu. Saat itu, Garuda menyatakan akan menambah jumlah pesawat hingga 70 unit sampai akhir 2023. Saat ini, total armada yang diterbangkan maskapai pelat merah itu tinggal 33 unit.
“Kami akan berusaha me-recover jumlah kapasitas penerbangan. Saat ini pesawat yang beroperasi 33 pesawat dari 142 pesawat,” ujar Director of Human Capital Garuda Indonesia Aryaperwira Adileksana dalam rapat bersama Komisi V DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 28 Juni 2022.
Sementara dikutip dari laman resminya, Garuda masih menawarkan beberapa harga tiket pesawat dengan besaran istimewa. Di antaranya seperti rute Jakarta - Padang dengan tarif Rp 1,49 juta hingga Jakarta - Medan dengan tarif Rp 1,77 juta. Keduanya untuk kelas ekonomi.
0 comments:
Post a Comment