JAKARTA- Menkopolhukam Mahfud MD mengungkap arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar kasus Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J dibuka sejujur-jujurnya. Mahfud meminta tak ada hal-hal yang disembunyikan.
"Presiden minta agar ini dibuka dengan sejujur-jujurnya. Kalau ada yang tersembunyi atau disembunyikan, nanti akan terlihat kalau ada upaya seperti itu," kata Mahfud kepada wartawan di Istana, Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2022).
Mahfud mengatakan sejumlah lembaga, seperti Kompolnas, LPSK, hingga Komnas HAM, juga berkoordinasi dengan dirinya terkait penanganan kasus Brigadir J. Dia juga meminta masyarakat turut mengawasi.
"Laporan ke saya itu ya Komnas HAM, masyarakat sipil, pengacaranya, ya LPSK, ya Kompolnas, semua lapor. Jadi saya minta masyarakat ikuti saja perkembangan ini nanti akan ada ujungnya. Saya tidak akan masuk ke substansinya," ujar Mahfud.
Jokowi sebelumnya dua kali bicara mengenai kasus Brigadir J. Jokowi memberikan atensi agar kasus tersebut diusut secara transparan.
Pertama kali, Jokowi bicara tentang kasus Brigadir J ini saat di Subang, Jawa Barat, Selasa (12/7). Meski bicara singkat, Jokowi meminta proses hukum dilakukan.
"Ya, proses hukum harus dilakukan," kata Jokowi kepada wartawan saat itu.
Kemudian yang kedua, Jokowi bicara saat kunjungan kerja di Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta agar kasus Brigadir J diungkap secara terang benderang dan tidak ditutup-tutupi.
"Saya kan sudah sampaikan, usut tuntas, buka apa adanya. Jangan ada yang ditutup-tutupi, transparan," kata Jokowi.
"Itu penting untuk agar masyarakat tidak ada keragu-raguan terhadap peristiwa yang ada ini. Ini yang harus dijaga. Kepercayaan publik terhadap Polri harus dijaga," sambung dia.
0 comments:
Post a Comment